Bila anda perlu makalah ini maka anda perlu like sebelum membacanya atau mencopynya. karna ini kepentingan dari admin, yang dapat melihat bahwa sudah banyak yang telah membaca makalah ini. silahkan liat di samping kanan post ini.
Secara etimologik ekologi berasal dari bahasa Yunani, Oikus yang berarti bahwa rumah atau tempat tinggal untuk hidup. Logos yang berarti ilmu, jadi ekologi dapat diaratikan sebagai studi tentang hubungan organisme atau kelompok organisme dengan lingkunannya baik yang hidup maupun yang ditidak hidup. Bertambah secara kuantitatif meningkat dengan menggunakan model dan simulasi komputer. Ekologi dapat pula diartikan sebagai ekonomi alam yang melakukan transasi dalam bentuk materi energi dan informasi.
Istilah ekologi pertama kali digunakan pada tahun 1865 oleh Reiter. Tahun berikutnya setelah Reiter memperkenalkan istilah tersebut, Hackle mendefenisikan ekologi sebagai suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik. Kata lingkungan berarti semua faktor eksternal yang bersifat biologi dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan.
Berdasarkan defenisi di atas, maka kita dapat membagi ekologi dalam 2 macam ekologi yaitu:
- Ekologi manusia
- Ekologi sosial
Namun yang akan kita bahas kali ini adalah ekologi manusia.
Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Dalam ekologi manusia dibahas
- Manusia, kebutuhan dan keinginannya.
- Manusia, dan hubungannya dengan organisme lainnya.
Sebagai pengantar, kita terlebih dahulu memahami bahwa dalam pembahasan ekologi manusia, manusia ditempatkan dalam konteks prinsip-prinsip ekologi sehingga lebih diutamakan garis-garis besar evolusi manusia secara umum dengan menentukan keadaan ekologis kita sekarang dan menduga keadaan ekologis pada waktu yang akan datang. Dalam mempelajari ekologi manusia, tidak dapat dipisahkan dengan evolusi manusia. Karena evolusi manusia inilah yang mempengaruhi intraksi manusia dengan lingkunannya. Semakin tinggi tingkat evolusi manusia, seharusnya semakin tinggi dan semakin baik pula interaksi dengan lingkungannya, baik biotik maupun abiotik dan demikian pula sebaliknya.
Banyak media massa saat ini yang memberikan informasi kepada kita mengenai masalah-masalah yang timbul dalam ekologi manusia saat ini misalkan kekurangan-kekurangan sumber-sumber mendasar yang dibutuhkan oleh berbagai industri, kekurangan pangan dan keperluan-keperluan dasar di negara-negara yang belum berkembang serta distribusi sumber daya yang tidak merata keberbagai negara.
Sebagai contoh misalnya yaitu pengaruh sumber-sumber daya terhadap populasi manusia di suatu wilayah. Populasi manusia cenderung terkonstrasi di daerah-daerah pantai lautan tertentu dengan pelabuhan yang bagus yang memungkinkan bagi perdagangan industri dan di lembah-lembah dari beberapa sungai besar. Populasi penduduk yang hidup di daerah tersebut tentu saja dipengaruhi oleh sumber-sumber daya yang ada pada daerah tersebut.
Sumber daya yang ada di alam dibagi atas 2 yaitu sumber daya yang habis dipakai dan sumber daya yang tidak habis dipakai dan sumber daya yang tidak habis dipakai. Sebagaimana diketahui bahwa perkiraan kapasitas dukung populasi manusia bervariasi sangan luas, tergantung pada apa yang dipercaya sebagai faktor-faktor pembatas. Sumber daya yang habis dipiakai seperti misalnya cadangan energi harus dipertanggung jawabkan dimasa mendatang. Suber-sumber yang tidak habis dipakai seperti misalnya kemampuan bioster untuk menerima limbah, konsumsi enerti yang toksik, lebih kurang bisa diterima. Tentu saja dalam pengertian absolut, mineral tidaklah dikonsumsi, tetapi peningkatan proporsi dari bebapa mineral, seperti helium hilang seterusnya dari bioster.
Jumlah distribusi penduduk di suatu tempat sangat dipengauhi oleh suplai makanan yang diterima atau dihasilkan daerah tersebut atau luas daerah yang efisien untuk pertanian yang dimiliki daerah tersebut, dan tentu saja juga dipengaruhi oleh kemampuan populasi di daerah tersebut untuk mengolah daerah tersebut sehingga memberikan hasil yang bermanfaat demi kestabilan populasi itu sendiri.
Selain dipengauhi oleh luas lahan pertanian, ada tidaknya distribusi populasi penduduk juga sangat dipengauhi oleh mineral-mineral di daerah tersebut. Manusia menghendaki mineral untuk tambahan-tambahan makanannya. Beberapa masyarakat industri telah mendukung peningkatan eksploitasi mineral dimana sumber daya tersebut dipakai sampai habis. Sehingga wilayah penghasil mineral-mineral seperti Suriname yang terus menerus mengekspor bouksit, akan mengalami kehabisan suplai mineral.
Tulisan di atas berbentuk makalah, anda dapat mendownloadnya dengan mengklik nama di bawah ini, namun sebelum itu anda dapat like facebook kami sebelum mendownload. Filenya. makasih sebelumnya.
Istilah ekologi pertama kali digunakan pada tahun 1865 oleh Reiter. Tahun berikutnya setelah Reiter memperkenalkan istilah tersebut, Hackle mendefenisikan ekologi sebagai suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik. Kata lingkungan berarti semua faktor eksternal yang bersifat biologi dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan.
Berdasarkan defenisi di atas, maka kita dapat membagi ekologi dalam 2 macam ekologi yaitu:
- Ekologi manusia
- Ekologi sosial
Namun yang akan kita bahas kali ini adalah ekologi manusia.
Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Dalam ekologi manusia dibahas
- Manusia, kebutuhan dan keinginannya.
- Manusia, dan hubungannya dengan organisme lainnya.
Sebagai pengantar, kita terlebih dahulu memahami bahwa dalam pembahasan ekologi manusia, manusia ditempatkan dalam konteks prinsip-prinsip ekologi sehingga lebih diutamakan garis-garis besar evolusi manusia secara umum dengan menentukan keadaan ekologis kita sekarang dan menduga keadaan ekologis pada waktu yang akan datang. Dalam mempelajari ekologi manusia, tidak dapat dipisahkan dengan evolusi manusia. Karena evolusi manusia inilah yang mempengaruhi intraksi manusia dengan lingkunannya. Semakin tinggi tingkat evolusi manusia, seharusnya semakin tinggi dan semakin baik pula interaksi dengan lingkungannya, baik biotik maupun abiotik dan demikian pula sebaliknya.
Banyak media massa saat ini yang memberikan informasi kepada kita mengenai masalah-masalah yang timbul dalam ekologi manusia saat ini misalkan kekurangan-kekurangan sumber-sumber mendasar yang dibutuhkan oleh berbagai industri, kekurangan pangan dan keperluan-keperluan dasar di negara-negara yang belum berkembang serta distribusi sumber daya yang tidak merata keberbagai negara.
Sebagai contoh misalnya yaitu pengaruh sumber-sumber daya terhadap populasi manusia di suatu wilayah. Populasi manusia cenderung terkonstrasi di daerah-daerah pantai lautan tertentu dengan pelabuhan yang bagus yang memungkinkan bagi perdagangan industri dan di lembah-lembah dari beberapa sungai besar. Populasi penduduk yang hidup di daerah tersebut tentu saja dipengaruhi oleh sumber-sumber daya yang ada pada daerah tersebut.
Sumber daya yang ada di alam dibagi atas 2 yaitu sumber daya yang habis dipakai dan sumber daya yang tidak habis dipakai dan sumber daya yang tidak habis dipakai. Sebagaimana diketahui bahwa perkiraan kapasitas dukung populasi manusia bervariasi sangan luas, tergantung pada apa yang dipercaya sebagai faktor-faktor pembatas. Sumber daya yang habis dipiakai seperti misalnya cadangan energi harus dipertanggung jawabkan dimasa mendatang. Suber-sumber yang tidak habis dipakai seperti misalnya kemampuan bioster untuk menerima limbah, konsumsi enerti yang toksik, lebih kurang bisa diterima. Tentu saja dalam pengertian absolut, mineral tidaklah dikonsumsi, tetapi peningkatan proporsi dari bebapa mineral, seperti helium hilang seterusnya dari bioster.
Jumlah distribusi penduduk di suatu tempat sangat dipengauhi oleh suplai makanan yang diterima atau dihasilkan daerah tersebut atau luas daerah yang efisien untuk pertanian yang dimiliki daerah tersebut, dan tentu saja juga dipengaruhi oleh kemampuan populasi di daerah tersebut untuk mengolah daerah tersebut sehingga memberikan hasil yang bermanfaat demi kestabilan populasi itu sendiri.
Selain dipengauhi oleh luas lahan pertanian, ada tidaknya distribusi populasi penduduk juga sangat dipengauhi oleh mineral-mineral di daerah tersebut. Manusia menghendaki mineral untuk tambahan-tambahan makanannya. Beberapa masyarakat industri telah mendukung peningkatan eksploitasi mineral dimana sumber daya tersebut dipakai sampai habis. Sehingga wilayah penghasil mineral-mineral seperti Suriname yang terus menerus mengekspor bouksit, akan mengalami kehabisan suplai mineral.
Tulisan di atas berbentuk makalah, anda dapat mendownloadnya dengan mengklik nama di bawah ini, namun sebelum itu anda dapat like facebook kami sebelum mendownload. Filenya. makasih sebelumnya.