Makalah Hubungan Antara Perilaku Konsumen dengan Segmentasi Pasar
PENDAHULUAN
Dalam ilmu ekonomi,
secara luas konsumen di definisikan sebagai pengguna barang ataupun
jasa. Sedangkan pasar juga dapat diartikan sebagai tempat bertemunya
antara pembeli dan penjual yang menawarkan barang ataupun jasa sehingga
terjadi proses jual beli.
Tidak lepas dan karakter individu
konsumen, namun perilaku tersebut juga muncul karena gaya komunikasi
produk, image building, trend an beragam hal lainnya. Namun ada benang
merah yang bisa ditarik dan beragam konsumen yang ada dan dikelompokkan
menjadi satu konsumen dengan ciri tertentu. Penggolongan konsumen
berdasar ciri-ciri tertentunya sering disebut dengan perilaku konsumen.
konsumen memiliki karakter dan perilaku
yang berbeda tergantung dan beragam aspek. Pasar di dunia modern semakin
luas pengelompokannya, namun masih tetap bisa dikenali dengan
pengelompokan pasar berdasar ciri-ciri tertentu.
Seringkali pengelompokan pasar ini
disebut sebagai segmentasi pasar yang sangat berguna bagi para manager
pemasaran untuk menjual produk ataupun jasanya pada pasar yang sesuai.
Untuk itu penting sekali bagi para akademisi terlebih-lebih bagi para
praktisi untuk mengenal segmentasi pasar dan perilaku konsumen pada
pasar tersebut agar barang ataupun jasa yang akan ditawarkan bisa
diterima dengan baik.
Maka makalah ini akan membahas secara umum mengenai hubungan antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar.
A. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah bagaimana
individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang
telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Perilaku konsumen adalah
tingkah laku dan konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan
pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu
produk dan jasa mereka.
Wujud konsumen:
- Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
- Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut
Perkembangan teori perilaku konsumen
didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang
konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara
memaksimalkan kepuasan (utilitas).
Ceteris paribus atau preferensi
dan variabel yang lain dianggap tetap atau konstan. Pada saat menentukan
kuantitas tersebut, konsumen dihadapkan pada kendala pendapatan dan
harga komoditas. Maka preferensi dan selera (taste) terkait dengan
psikologi manusia, maka beberapa ahli mengembangkan teori perilaku
konsumen dengan memasukkan elemen-elemen psikologi dalam pengambilan
keputusan konsumen.
Oleh karena teori perilaku konsumen yang
berkembang pada abad 20 adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip
psikologi dan ekonomi. Sebagaimana diuraikan oleh Sumarwan (2004) bahwa
perkembangan tersebut tidak lepas dan pengaruh ilmuwan seperti George
Katona, Robert Ferker, John A Howard dan Jogdish N Sheth.
2. Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat beragam
tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok
pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999).
Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
- Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
- Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
- Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
Peran perilaku konsumen bagi lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen:
Untuk mengetahui dan mempengaruhi
konsumen; yakni untuk membantu konsumen dalam memilih komoditas dengan
benar, terhindar dan penipuan serta menjadi konsumen yang bijaksana.
Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik:
- Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk bisnis yang merugikan konsumen.
- Sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi konsumen.
Kelompok konsumen individu maupun
organisasi akan menukarkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi
kebutuhannya. Sehingga dan perilaku konsumen dapat membantu mencapai
tujuan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam produk. Ditinjau dari
pengambilan keputusan, konsumen terdiri atas konsumen potensial .Calon
konsumen dan konsumen yang sudah melakukan pembelian.
B. Segmentasi Pasar
Jarang seorang pemasar dapat memuaskan setiap orang dipasar, oleh karena itu, pada pemasar memulai dengan segmentasi pasar
dimana pemasar mengidentifikasi dan membedakan kelompok – kelompok
pembeli yang mungkin Iebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan
bauran sasaran.
Segmentasi pasar dapat juga didefinisikan
sebagai kegiatan membagi-bagi pasar atau market yang bersifat heterogen
kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dan segmentasi pasar
sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi
kelompok-kelompok pasar yang terdiri dan orang-orang yang secara relatif
memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Segmentasi yang Iengkap membutuhkan biaya
yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari
kelas-kelas pembeli yang Iebih besar dengan kebutuhan produk atau
tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok
pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan
mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan dan yang Iebih penting lagi agar operasi perusahaan am jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
1. Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar
- Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
- Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
- Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
- Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
- Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Adapun Manfaat segmentasi pasar Gitosudarmo (2000):
- Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
- Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
- Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
- Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar.
- Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
- Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
- Biaya promosi akan menjadi Iebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
- Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
3. Jenis-jenis variabel segmentasi
Dalam hubungan ini dapat diklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi bagai berikut:
- Segmentasi geograf, Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
- Segmentasi Demografi, Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
- Segmentasi Psikografi, pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
1) Status sosial,
misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah
2) Gaya hidup
misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
3) Kepribadian
misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
- Segmentasi Tingkah Laku, segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling balk untuk membentuk segmen pasar.
4. Manfaat yang dicari
Segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dan
produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang
dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat
dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat
menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang
mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing.
5. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi
kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna
pertama kali dan pengguna regular dan yaitu produk. Pengguna potensial
dan pengguna regular mungkin memerlukan himbauan pemasaran yang berbeda.
6. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi
kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat
sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi
menghasilkan persentase yang tinggi dan total pembelian. Pengguna produk
dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan
sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dan produk
spesifik.
7. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek,
toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal,
mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal, mereka
loyal pada dua merek atau lebih dan satu produk atau menyukai satu
merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu
yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
8. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar
akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang
secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan
masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus
dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati
diantaranya adalah:
- Variabel-Variabel Segmentasi, sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.
- Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran.
C. Perilaku Konsumen dan Segmentasi Pasar
Dalam proses pemasaran, segmentasi tidak
berdiri sendiri. Kotler menandaskan bahwa segmentasi merupakan kesatuan
dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan ini sebagai
STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Proses ini rupakan bagian dan
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen
Kata “ nilai “ memberi arti tersendiri
yaitu memberi kenikmatan bagi konsumen era menerima pelayanan yang baik,
harga yang memuaskan, citra yang kuat, penyampaian tepat waktu, maka
tindakan produsen memilih nilai melalui pemilihan segmentasi, targeting,
positoning (STP) yang baik.
1. Tujuan
Tujuan diadakannya segmentasi pasar oleh
produsen adalah agar perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku
segmen-segmen pasar yang lebih homogen sehingga dapat lebih baik dalam
melayani kebutuhan-kebutuhan mereka.
Selain itu, apabila pasar terlalu luas
dan perilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih satu atau beberapa
segmen pasar saja.
2. Pentingnya segmentasi pasar
Pentingnya segmentasi pasar akan membawa
manajer kedalam hal yang lebih anus yaitu minat masyarakat yang selalu
berubah-ubah sehingga, para manajer di dituntut untuk tetap bisa
memuaskan pelanggan dengan inovasi-inovasi baru. Karena tanpa di
pungkiri saingan yang datang silih berganti dan menawarkan produk
terbaru dengan inovasi barn sesuai dengan trend zaman sekarang.
3. Manfaat
Manfaat adanya pemahaman dan kejelasan
atas perilaku konsumen, sebuah perusahaan akan menghasilkan segmentasi
pasar yang lebih jelas dan terspesialisasi. Adapun alasan utama
mempelajari perilaku konsumen adalah untuk mengetahui dasar-dasar
persegmentasian pasar yang efektif.
KESIMPULAN
Konsumen memiliki karakter dan perilaku
yang berbeda tergantung dan beragam aspek namun masih tetap bisa
dikenali dengan pengelompokan pasar berdasar ciri-ciri tertentu dan
hubungan antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar.
Ada keterkaitan yang sangat erat antara
perilaku konsumen dengan segmentasi pasar. Dengan adanya analisa yang
tepat mengenal perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa maka
bisa dipetakan dengan teliti segmen pasar yang akan dijadikan sasaran
nantinya.
Dengan memahami perilaku konsumen maka
segmentasi pasar dapat terpetakan dengan baik yang akan memungkinkan
untuk bisa menjual produk atau jasa dengan tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.
Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Refika Aditama. Jakarta.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran. PT.Index.Jakarta.
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta Sutisna, 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya, Bandung.
Makalah Hubungan Antara Perilaku Konsumen dengan Segmentasi Pasar
Makalah Hubungan Antara Perilaku Konsumen dengan Segmentasi Pasar