Makalah Kesehatan Olahraga
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya
kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena
dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
Dengan majunya dunia tekhnologi memudahkan semua kegiatan sehingga
menyebabkan kita kurang bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan
remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa diimbangi
dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang
gerak.
Gaya hidup duduk terus-menerus dalam
bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor
risiko, berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan
penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, pembuluh darah,
penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan
lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.
Studi WHO pada faktor-faktor risiko
menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1
dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta
kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas
fisik. Pada kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85%
orang dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik
mereka. Menurut penelitian yang bekerja sama dengan WHO tahun 1999,
menyatakan bahwa penyakit tidak menular atau degeneratif merupakan
penyebab 60% kematian dan 43% beban penyakit global.
Tahun 2020 diperkirakan penyakit tidak
menular menjadi penyebab 73% kematian dan 60% beban penyakit global.
Demikian juga hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), proporsi
penyakit kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat
kematian; 5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, 16% dan pada tahun 1995 19%.
Diberbagai negara maju dan berkembang, lebih dari 25 tahun terakhir
penyakit tidak menular tersebut menjadi penyebab kematian nomor satu.
Hasil penelitian Dede Kusmana tahun 2002
memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup : tidak merokok,
berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata
berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan
stroke dari pada yang bergaya hidup sebaliknya.
Selanjutnya menurut Manoefris Kasim,
tahun 2002, menambahkan bahwa faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat
keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes
mempunya risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi
dibanding yang tidak menderita diabetes.
Agar masyarakat terhindar dari
penyakit-penyakit tersebut. WHO dalam memperingati Hari Kesehatan
Sedunia ke 54, 7 April 2002 menetapkan tema “Fit For Health” yang
berkembang menjadi “Move For Health” diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi “Bergerak Agar Sehat dan Bugar”. Oleh karena itu
kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi
gerakan masyarakat.
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan tentang
kesehatan olahraga ditingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas), dan
tingkat pelayanan kesehatan rujukan (Balai Kesehatan Olahraga
Masyarakat)/BKOM, Rumah Sakit) sehingga dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak
menular dan dapat meningkatakan derajat kesehatan, kebugaran serta
produktifitas kerja.
B. Pengertian
- Bergerak/aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori)
- Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
- Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
- Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
BAB II
BERGERAK DAN AKTIFITAS FISIK
BERGERAK DAN AKTIFITAS FISIK
A. Jenis Aktifitas Fisik
Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai aktifitas fisik.
Aktifitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya :
NO
|
AKTIFITAS FISIK
|
KALORI YANG DIKELUARKAN
|
1. | Cuci Baju | 3,56 Kcal/menit |
2. | Mengemudi Mobil | 2,80 Kcal/menit |
3. | Mengecat Rumah | 3,50 Kcal/menit |
4. | Potong Kayu | 3,80 Kcal/menit |
5. | Menyapu Rumah | 3,90 Kcal/menit |
6. | Jalan Kaki (kec. 3, 5 Mil/jam) | 5,60 – 7 00 Kcal / menit |
7. | Mengajar | 1,70 Kcal/menit |
8. | Membersihkan Jendela | 3,70 Kcal/menit |
9. | Berkebun | 5,60 Kcal/menit |
10. | Menyetrika | 4,20 Kcal/menit |
B. Manfaat Aktifitas Fisik
Manfaat Fisik/Biologis
- Menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal.
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
- Menjaga berat badan ideal.
- Menguatkan tulang dan otot.
- Meningkatkan kelenturan tubuh.
BAB III
OLAHRAGA
OLAHRAGA
A. Jenis Olahraga
- Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang, bersepeda.
- Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis.
B. Manfaat Olahraga
Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan :
- Denyut nadi istirahat menurun.
- Isi sekuncup bertambah.
- Kapasitas bertambah.
- Penumpukan asam laktat berkurang.
- Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
- Meningkatkan HDL Kolesterol.
- Mengurangi aterosklerosis.
C. Yang Perlu Diperhatikan Setelah Berolahraga
- Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan
- lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
- Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
- Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
BAB IV
KEBUGARAN JASMANI
KEBUGARAN JASMANI
A. Komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani sangat penting dalam
menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran
jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi
masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang
dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health
Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan
ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini
hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan
kesehatan.
1. Kelenturan/fleksibilitas tubuh
- Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan.
- Dipengaruhi oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen.
- Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.
- Anak-anak lebih besar dari orang dewasa.
- Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
- Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.
- Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera).
- Pengukuran: Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
2. Kekuatan Otot
- Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
- Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid).
- Diukur dengan dinamometer.
3. Daya tahan jantung paru
- Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untukberfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapatdigunakan untuk proses metabolisme tubuh.
- Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara terus menerus.
- Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting.
- Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.
4. Daya Tahan Otot
- Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.
- Mengatasi kelelahan.
- Pengukuran : Push up test, Sit up test