Thursday, June 5, 2014

Tanda dan Gejala Ikterus dan Penjelasan Patofisiologi Ikterus

Gejala utamanya adalah kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa. Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala:
  1. Dehidrasi: Asupan kalori tidak adekuat (misalnya: kurang minum, muntah-muntah)
  2. Pucat: Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis. Ketidakcocokan golongan darah ABO, rhesus,defisiensi G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular.
  3. Trauma lahir: Bruising, sefalhematom (peradarahn kepala), perdarahan tertutup lainnya.
  4. Pletorik (penumpukan darah): Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat, bayi KMK
  5. Letargik dan gejala sepsis lainnya
  6. Petekiae (bintik merah di kulit): Sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis atau eritroblastosis
  7. Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal): Sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
  8. Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
  9. Omfalitis (peradangan umbilikus)
  10. Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
  11. Massa abdominal kanan:sering berkaitan dengan duktus koledokus
  12. Feses dempul disertai urin warna coklat

Patofisiologi Ikterus

Empedu yang disekresikan oleh hepar masuk kedalam duktus biliaris yang kecil dalam hepar. Duktus biliaris yang kecil bersatu dan membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hepar sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri yang bersatu menjadi duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus komunis bergabung dengan duktus sistikus menjadi duktus kholedekus yang akan bersatu dengan duktus pankreatikus membentuk ampula vateri yang bermuara di duadenum. Penimbunan pigmen empedu dalam tubuh menyebabkan warna kuning sampai kehijauan pada jaringan yang disebut ikterus dan ini merupakan tanda penting dari penyakit hati, saluran empedu dan penyakit darah. Terdapat 4 mekanisme terjadinya hiperbilirubinemia dan ikterus, antara lain:

  • Pembentukan bilirubin berlebihan
  • Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonyugasi oleh hati
  • Gangguan konyugasi bilirubin
  • Pengurangan eksresi bilirubin terkonyugasi dalam empedu akibat faktor intra hepatik dan ekstra hepatik yang bersifat obstruksi fungsional/mekanik.

Penyebab ikterus kholestatik bisa intra hepatik atau ekstrahepatik. Penyebab intra hepatik adalah inflamasi, batu, tumor, kelainan kongenital duktus biliaris. Kerusakan dari sel parenkim hati menyebabkan gangguan aliran dari garam bilirubin dalam hati, akibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan kedalam duktus hepatikus karena terjadinya retensi dan regurgitasi. Jadi akan terlihat peninggian bilirubin terkonjugasi dan bilirubin tidak terkonjugasi dalam serum.

Penyumbatan duktus biliaris yang kecil intrahepatal sudah cukup menyebabkan ikterus. Kadang-kadang kholestasis intra hepatal disertai dengan obstruksi mekanis didaerah ekstra hepatal.

Obstruksi mekanik dari aliran empedu intra hapatal yang disebabkan oleh batu/hepatolith biasanya menyebabkan fokal kholestasis, keadaan ini biasanya tidak terjadi hiper bilirubinemia karena dikompensasi oleh hepar yang masih baik. Kholangitis supuratif yang biasanya disertai pembentukan abses dan ini biasanya yang menyebabkan ikterus. Infeksi sistemik dapat mengenai vena porta akan menyebabkan invasi kedinding kandung empedu dan traktus biliaris.

Pada intra hepatik kholestasis biayanya terjadi kombinasi antara kerusakan sel hepar dan gangguan metabolisme (kholestasis dan hepatitis).

Ekstra hepatik kholestatik disebabkan gangguan aliran empedu kedalam usus halus sehingga akibatnya terjadi peninggian bilirubin terkonjugasi dalam darah. Penyebab yang paling sering dari ekstra hepatik kholestatik adalah batu diduktus kholedekhus dan duktus sistikus, tumor duktus kholedekus, kista duktus kholeskhus, tumor kaput pankreas, sklerosing kholangitis.

Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon