Tuesday, June 3, 2014

Definisi Ikterus Dan Penjelasan Tipe - Tipe Ikterus

Ikterus adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan yang abnormal. Bahkan semua bagian tubuh yang mencakup sclera dan kulit akan tampak berubah berwarna menjadi kuning ataupun kuning kehijauan. Ikterus terjadi bila kadar bilirubin dalam darah melampaui 2 hingga 2,5 mg/dl. Peningkatan kadar bilirubin ini dapat terjadi akibat gangguan pada ambilan hepatic, ekskresi bilirubin ke dalam system bilier.

Ikterus mempunyai beberapa tipe yaitu tipe hemolitik, hepatoseluler, obstruktif, dan ikterus akibat hiperbilirubinemia herediter. Tipe-tipe terebut antara lain:

Ikterus hemolitik

Keadaan ini terjadi akibat peningkatan dekstruksi sel darah merah yang menyebabkan pengaliran bilirubin ke dalam darah yang begitu cepat. Keadaan ini yang menyebabkan hati tidak mampu lagi mengekskresikan bilirubin secepat proses pembentukannya. Tipe ini biasa dijumpai pada pasien dengan reaksi tranfusi hemolitik dan kelainan hemolitik lainnya.

Tipe ini tidak mengalami gejala atau komplikasi sebagai akibat dari ikterus itu sendiri. Namun jika hiperbilirubinemia sangat ekstrim akan dapat mengalami gejala atau komplikasi. Ikterus yang berlangsung lama dapat membawa risiko kemungkinan terjadinya kerusakan batang otak.

Ikterus hepatoseluler

Keadaan ini disebabkan oleh sel hati yang rusak untuk membersihkan bilirubin yang jumlahnya masih normal dalam darah. Sel hati yang rusak ini dapat disebabkan oleh infeksi, misal pada hepatitis virus, karena obat-obatan atau karena alkohol.

Konsumsi alcohol yang berlebih dapat menyebabkan sirosis hepatis. Sirosis hepatis merupakan bentuk penyakit hepatoseluler yang dapat menimbulkan ikterus. Pasien ikterus hepatoseluler bisa menderita.

Tanda gejala dari pasien dengan ikterus hepatoseluler biasanya menderita sakit ringan atau berat dengan menurunnya selera makan, mual, perasaan lemah, lesu, dan terjadi penurunan berat badan. Pasien juga biasanya mengeluh sakit kepala, menggigil dan panas jika penyebabnya adalah infeksi. Ikterus hepatoseluler bisa bersifat reversible total atau ireversibel bergantung pada penyebab dan luasnya kerusakan hati.

Ikterus obstruktif

Keadaaan ini dapat terjadi akibat adanya sumbatan saluran empedu oleh batu empedu, proses inflamasi, dan tumor. Obstruksi juga dapat melibatkan saluran empedu dalam hati, yaitu obstruksi intrahepatik. Obstruksi intrahepatik ini terjadi akibat penekanan pada saluran empedu oleh pembengkakan hati karena inflamasi, obstruksi ini dapat pula terjadi karena eksudat akibat inflamasi di dalam saluran empedu itu sendiri.

Obstruksi intrahepatik yang disebabkan pengentalan empedu di dalam kanalikus dapat terjadi setelah minum obat-obatan yang tergolong preparat atau kolestatik. Obat-obatan dengan contoh fenotiazin, sulfonylurea, antidepresan trisiklik, estrogen, dan androgen.

Perubahan warna kuning pada kulit, sklera serta membrane mukosa dapat disebabkan karena bila empedu tidak dapat mengalir secara normal ke dalam usus, tetapi mengalir balik ke dalam hati, maka empedu ini akan diserap kembali ke dalam darah dan dibawa ke seluruh tubuh.

Empedu tersebut akan di ekskresikan ke dalam urin yang membuat urin berwarna tengguli dan berbuih. Karena terjadinya penurunan jumlah empedu dalam saluran cerna, tinja akan tampak berwarna cerah atau pekat. Kulit dapat terasa sangat gatal sehingga pasien harus mandi berkali-kali.

Hiperbilirubinemia herediter

Peningkatan bilirubin serum yang disebabkan oleh kelainan bawaan juga dapat menimbulkan ikterus. Sindrom gilbert merupakan kelainan familial yang ditandai oleh peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi yang menimbulkan ikterus. Meskipun kadar bilirubin serum meningkat, hasil pemeriksaan histology serta hasil tes fungsi hati tampak normal, dan tidak terjadi hemolisis. Keadaan lain yang mungkin disebabkan oleh kelainan bawaan metabolism bilier mencakup: Sindrom Dubin-johnson (ikterus idiopatik kronis dengan pigmen dalam hati) dan sindrom rotor (hiperbilirubinemia-terkonjugasi familial kronis tanpa pigmen dalam hati). Ikterus kolestatik benigna pada kehamilan dengan retensi bilirubin terkonjugasi yang kemungkinan terjadi sekunder akibat kepekaan yang abnormal terhadap hormone-hormon kehamilan, dan kemungkinan pula akibat kambuhnya kolestasis intrahepatik yang ganas.

Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon