Saturday, February 9, 2013

lelaki atau wanita, siapa yang lebih tahan sakit ?


waktu melahirkan wanita alami rasa sakit yang luar biasa. tetapi umumnya lelaki mengklaim dirinya mempunyai ambang batas rasa sakit yang lebih tinggi di banding wanita. lantas siapa yang lebih kuat menahan sakit ? 

beberapa ilmuwan menilai pria semakin bisa menahan rasa sakit daripada wanita, karena kaum adam sering menyembunyikan rasa sakit cuma untuk tampak macho. berdasar penelitian leeds metropolitan university tunjukkan ada stereotip gender berkenaan kekuatan menahan rasa sakit. 

dari penelitian, lelaki condong melakukan tindakan dengan tenang waktu terluka, namun wanita tunjukkan sensitivitas lebih. 

ilmuwan yang meneliti rasa nyeri, dr osama tashani, mengerahkan 200 orang inggris serta libya sebagai relawan penelitiannya. dengan tradisional, tingkat ketenangan yang tinggi diasumsikan dengan lelaki, serta tingkat sensitivitas yang tinggi diasumsikan dengan wanita, jelasnya. 

sebagian grup etnis digambarkan lebih tabah, namun yang lain dipandang lebih bebas saat mengekspresikan rasa sakitnya. namun reaksi atas rasa sakit atas basic stereotip gender lebih tampak di libya daripada inggris. perihal ini tunjukkan bahwa gender serta budaya bertindak didalam diri seseorang waktu menangani rasa tidak nyaman. 

beberapa peserta yang terlibat didalam penelitian sepanjang dua th. itu mesti prosedur yang diaplikasikan. tangan beberapa peserta ditusuk dengan benda berujung tumpul selebar lebih kurang 1 cm. lantas tangan yang lain ditempatkan diatas kepala dengan dipasangi manset untuk membatasi aliran darah. penelitian tersebut diterbitkan didalam european journal of pain. 

sesaat itu menurut studi yang lain, langkah efisien untuk lihat ketahanan dari rasa sakit dapat dikerjakan dengan menyuruh beberapa peserta ikuti tes matematika. peneliti di kampus chicago mendapatkan kekhawatiran pada matematika dapat menyebabkan sakit fisik. 

berdasar penelitian, mereka yang alami tingkat kekhawatiran tinggi waktu tes matematika nyatanya kegiatan di otak yang terkait dengan sensasi rasa sakit juga meningkat. makin tinggi kekhawatiran, makin tinggi juga kegiatan saraf terdeteksi. demikianlah dilaporkan jurnal plos one. 

roger fillingim, phd, profesor di college of dentistry di university of florida, gainesville, pada mulanya menyebut penelitian perihal ketahanan atas rasa sakit menjelaskan bahwa lelaki serta wanita mempunyai pengalaman sakit yang tidak sama. karenanya penelitian tersebut dapat jadikan rujukan dokter saat mengobati penyakit dengan lebih efisien pada lelaki serta wanita. kian lebih itu, tiap-tiap orang semestinya diobati menurut gejalanya, serta bukan hanya type kelaminnya

Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon