Saturday, January 12, 2013

Penyebab Periodontitis Peradangan Pada Jaringan Pendukung Gigi

Periodontitis merupakan infeksi atau peradangan gusi serius yang melibatkan penghancuran jaringan lunak dan tulang pendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan kegoyahan gigi atau bahkan kehilangan gigi. Periodontitis merupakan suatu kondisi yang sering terjadi, namun sebagian besar kasus dapat dicegah. Periodontitis biasanya merupakan akibat kebersihan mulut yang buruk. Menyikat gigi sehari-hari, flossing dengan dental floss, dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur dapat sangat mengurangi perkembangan yang mengarah pada terjadinya periodontitis.

Penyebab
Diperkirakan bahwa periodontitis bermula dengan adanya plak pada gigi. Plak merupakan lapisan film lengket yang terutama terdiri dari bakteri. Plak pada gigi yang merupakan sisa makanan yang dapat mengandung pati dan gula dalam makanan akan berinteraksi dengan bakteri yang ada dalam mulut. Menyikat gigi dapat menghilangkan plak. Tetapi plak dapat kembali dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu 24 jam.
Plak yang tertinggal di gigi lebih lama dari 2 atau 3 hari dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi karang gigi (kalkulus). Tidak seperti plak, kalkulus lebih sulit dibersihkan dengan menyikat gigi. Kalkulus juga dapat sebagai reservoir untuk bakteri. Penghilangan kalkulus dapat dilakukan dengan scaling yang dapat dilakukan oleh dokter gigi. Scaling merupakan tindakan untuk penghilangan karang gigi (kalkulus).
Plak dan karang gigi yang menempel lama pada gigi akan menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Awalnya, plak dan kalkulus hanya dapat mengiritasi gusi (gingiva). Hal tersebut biasa dikenal dengan gingivitis. Gingivitis merupakan bentuk paling ringan dari penyakit periodontal. Tetapi peradangan yang berlangsung pada akhirnya menyebabkan terbentuknya kantong di antara gusi dan gigi yang mengandung plak, kalkulus, dan bakteri. Lama-kelamaan peradangan tersebut terus berlangsung dan berkembang hingga kebawah jaringan gusi. Sehingga infeksi tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan jaringan dan tulang pendukung gigi. Jika terlalu banyak tulang pendukung gigi yang hancur, gigi dapat goyah dan kemudian dapat tanggal.
Gejala
  • Tanda dan gejala dari periodontitis dapat mencakup:
  • Pembengkakan gusi
  • Gusi berwarna kemerahan, merah terang, atau keunguan gusi
  • Gusi terasa nyeri bila disentuh
  • Resesi gingiva atau gusi turun, sehingga membuat gigi tampak lebih panjang dari normal
  • Terbentuk kantong atau ruang yang berkembang di antara gigi dan gusi
  • Nanah yang keluar dari daerah antara gigi dan gusi
  • Bau mulut
  • Gigi goyah
Ada berbagai jenis, atau klasifikasi dari periodontitis. Periodontitis kronis merupakan jenis yang paling umum terjadi. Periodontitis kronis sering mempengaruhi sebagian besar orang dewasa, meskipun pada anak-anak juga mungkin terjadi. Periodontitis agresif biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa awal dan mempengaruhi hanya 1 sampai 2 persen dari populasi.
Kapan perlu ke dokter gigi
Tanda-tanda gusi sehat, antara lain berwarna merah jambu tegas dan pucat, konsistensinya kenyal, dengan bentuk stipling. Jika gusi tampak bengkak, merah kehitam-hitaman, dan mudah berdarah, atau menunjukkan tanda-tanda lain atau gejala dari periodontitis, segera periksa ke dokter gigi. Semakin cepat dilakukan perawatan, semakin baik kesempatan untuk mengembalikan kerusakan yang terjadi oleh karena periodontitis, serta dapat mencegah pada perkembangan penyakit yang lebih parah.
Pengobatan
Ada beberapa cara untuk mengobati periodontitis, tergantung pada tingkat keparahannya. Tujuan pengobatan periodontitis adalah untuk benar-benar membersihkan bakteri dan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pengobatan dapat dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia. Pengobatan akan berhasil jika pasien memperbaiki pola menjaga kesehatan mulut setiap hari.
Perawatan non bedah
Perawatan non bedah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi periodontitis, antara lain:
  • Scaling – Scaling merupakan tindakan untuk menghilangkan kalkulus dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi. Hal tersebut dapat dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan instrumen atau perangkat ultrasonik.
  • Root planing – Root planing merupakan tindakan menghaluskan permukaan akar, dan mengecilkan penumpukan kalkulus lebih lanjut.
  • Antibiotik – Dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia mungkin akan meresepkan penggunaan antibiotik topikal atau oral untuk membantu pengendalian infeksi bakteri. Antibiotik topikal umumnya menjadi pengobatan pilihan. Mereka dapat mencakup larutan kumur antibiotik atau penyisipan benang dan gel yang mengandung antibiotik dalam kantong di antara gigi dan gusi. Namun, antibiotik oral mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan bakteri penyebab infeksi.
Perawatan Bedah
Jika pasien memiliki periodontitis yang mungkin tidak merespon atau tidak membaik dengan perawatan non bedah dan kebersihan mulut yang baik. Pada kasus ini, pengobatan periodontitis mungkin memerlukan operasi gigi, seperti:
  • Pembedahan dengan flap (operasi pengurangan kantong gusi) – Pada prosedur ini, dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia akan membuat sayatan kecil pada gusi sehingga bagian jaringan gusi dapat diangkat kembali, memperlihatkan akar untuk skala yang lebih efektif dan planing (penghalusan). Karena periodontitis sering menyebabkan kerusakan tulang, tulang pendukung gigi mungkin akan dibentuk ulang sebelum jaringan gusi dijahit kembali pada tempatnya. Prosedur tersebut umumnya membutuhkan 1-3 jam dan dilakukan dengan anestesi lokal.
  • Cangkok jaringan lunak (Soft tissue grafts) – Ketika kehilangan jaringan gusi oleh karena penyakit periodontal, garis gusi akan turun sehingga membuat gigi tampak lebih panjang. Oleh karena hal tersebut biasanya dilakukan dengan mengambil sejumlah kecil jaringan dari langit-langit mulut. Prosedur ini dapat membantu mengurangi resesi gusi lebih lanjut, tutup akar gigi yang terbuka dapat memungkinkan penampilan yang lebih baik secara estetik.
  • Cangkok tulang (Bone grafting) – Prosedur ini dilakukan ketika periodontitis telah menghancurkan tulang sekitar akar gigi. Tulang yang akan dicangkokkan dapat berasal dari fragmen kecil dari tulang pasien sendiri atau tulang sintetik atau tulang dari pendonor. Cangkok tulang dapat membantu mencegah hilangnya gigi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan tulang baru secara alami. Cangkok tulang dapat dilakukan selama masih dimungkinkan regenerasi jaringan.
  • Regenerasi jaringan – Cara ini memungkinkan pertumbuhan kembali tulang yang telah dihancurkan oleh bakteri. Dalam satu pendekatan, dokter gigi akan menempatkan sepotong kain khusus yang biokompatibel di antara tulang dan gigi. Bahan tersebut akan mencegah jaringan yang tidak diinginkan memasuki daerah penyembuhan, memungkinkan tulang pengganti untuk tumbuh kembali.
  • Enamel matrix derivative application – Teknik lain dapat melibatkan pengolesan gel khusus ke akar gigi yang sakit. Gel tersebut mengandung protein yang sama yang ditemukan dalam pembentukan enamel gigi dan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan yang sehat. (Sumber: MayoClinic)
Sumber : detikhealth.com