TAK hanya nikmat diminum pagi dan sore hari, teh juga memiliki sederet manfaat bagi kesehatan. Teh juga diyakini mampu memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua.
Penemuan baru manfaat teh tersebut baru saja diungkapkan para ilmuwan di Singapura itu menambah panjang daftar manfaat teh.
Kepada The Sunday Times, Professor Ng Tze Pin dari Departemen Obat untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura mengatakan, penelitian akan manfaat teh untuk otak sudah dilakukan selama empat tahun. "Teh itu murah, tidak beracun, dan selalu dikonsumsi masyarakat luas," kata Ng.
Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, mengandung protein alami theanine yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan kelelahan.
Kerusakan sel otak disebabkan kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya), menurut laporan itu.
Tim ilmuwan itu mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005.
Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor. Sekitar 38 persen tidak minum teh.
Dua puluh sembilan persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh. Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin yang menunjukkan data penurunan kognitif.
Teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun, hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan minum teh. "Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan, baik seumur hidup serta diet yang seimbang," kata Ng.
(Koran SI/Koran SI/tty)
Sumber
Penemuan baru manfaat teh tersebut baru saja diungkapkan para ilmuwan di Singapura itu menambah panjang daftar manfaat teh.
Kepada The Sunday Times, Professor Ng Tze Pin dari Departemen Obat untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura mengatakan, penelitian akan manfaat teh untuk otak sudah dilakukan selama empat tahun. "Teh itu murah, tidak beracun, dan selalu dikonsumsi masyarakat luas," kata Ng.
Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, mengandung protein alami theanine yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan kelelahan.
Kerusakan sel otak disebabkan kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya), menurut laporan itu.
Tim ilmuwan itu mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005.
Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor. Sekitar 38 persen tidak minum teh.
Dua puluh sembilan persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh. Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin yang menunjukkan data penurunan kognitif.
Teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun, hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan minum teh. "Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan, baik seumur hidup serta diet yang seimbang," kata Ng.
(Koran SI/Koran SI/tty)
Sumber