Makalah Dokumentasi di Area Perawatan Khusus (Dokumentasi Intaroperatif, Perioperatif, Pasca Operatif)
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi :
1. Komunikasi
Keterampilan dokumentasi yang efektif
memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan
lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan
oleh perawat
2. Dokumentasi proses keperawatan
Pencatatan proses keperawatan merupakan
metode yang tepat umtuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem
solving, dan riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup
pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat
kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan
yang diberikan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga
kesehatan lainnya.
3. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan
untuk memenuhi standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu
pernyataan tentang kualitasn dan kwantitas dokumentasi yang
dipertimnbangklan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar
dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai
petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan
keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. Definisi
Dokumentasi keperawatan jangka panjang
adalah dokumentasi yang dilakukan /dilaksanakan pada klien yang
menjalani rawat inap lama sepanjang hidup P (selama masa pemulihan).
2. STRATEGI PENULISAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN JANGKA PANJANG
1. Ringkasan catatan ditulis satu kali dalam seminggu bagi setiap klien yang membutuhkan perawatan mahir atau terkhusus.
2. Laporan perawat harus ditulis secara
rinci, yakni satu kali dalam dua minggu. Hal ini dilakukan bagi setiap
klien yang membutuhkan perawatan biasa.
3. Diagnosa yang didapat pada saat pengkajian harus segera diatasi.
4. Catat setiap perubahan kondisi klien dan semua tindakan yang telah dilakukan.
5. berikan kode dalam catatan perawat untuk setiap kegiatan yang telah dievaluasi.
3. PENATALAKSANAAN STRATEGI PENULISAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN JANGKA PANJANG
1. Ringkasan catatan ditulis satu kali dalam seminggu bagi setiap klien yang membutuhkan perawatan mahir atau terkhusus.
2. Laporan perawat harus ditulis secara
rinci, yakni satu kali dalam dua minggu. Hal ini dilakukan bagi setiap
klien yang membutuhkan perawatan biasa.
Penulisan dapat berupa
- Menggunakan format yang sistematis untuk mencatat pengkajian yang meliputi :
Riwayat pasien masuk rumah sakit
Respon klien yang berhuungan dengan persepsi kesehata klien
Riwayat pengotan
Data pasien rujukan, pulang dan keuangan - Gunakan format yang telah tersususn untuk pencatatan pengkajian
Pendekatan : mayor body sistem
Sistem respirasi
Sistem kardiovaskular
Sistem persarafan
Sistem perkemihan
Sistem pencernaan
3. Kelompokkan data-data berdasarkan model pendekatan yang digunakan (seperti tabel diatas)
4. Tulis data objektif tanpa bias (tanpa mengartikan), menilai memasukkan pendapat pribadi.
5. Sertakan pernyataan yang mendukung interpretasi data objektif.
6. Jelaskan oervasi dan temuan secara sistematis, termasuk devinisi karakteristiknya
7. Ikuti aturan atauran atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi
8. Tuliskan ecara jelas dan singkat
3. Diagnosa yang didapat pada saat pengkajian harus segera diatasi.
Diagnosa yang didapat pada saat pengkajian harus segera diatasi. Petunjuk untuk penulisan diagnosa keperawatan meliputi :
1. Pemakaian PE dan PES : untuk format
diagnosa aktual, kecuali ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan
segera (untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan, sebelum dan sesudah
diagnosa)
a. Yakinkan masalah pengyeab utama dalam diagnosa sejalan dengan etiologi, contoh :
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhuungan dengan mual dan muntah.
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhuungan dengan mual dan muntah.
b. Tulis pernyataan supaya permasalahan dan etiologi menunjukkan spesifik dan hasil yang berbeda
c. Jika penyebab tidak dapat ditentukan
menentukan problem dan dokumentasi yang tak dikenal etiologinya maka
diagnosa keperawatan bisa dituliskan pernyataan komunikasi verbal untuk
pasien yang tidak diketahui etiologinya
2. Catat diagnosa keperawatan potensial dalam sebuah problem/format etiologi
3. Pemakaian terminologi tetap dengan
diagosa keperawatan karangan Nanda sehuungan dengan (diantara problem
dan etiologi ) dan dibanding dengan (diantara etiologi, sign dan
sympton) tergantung bahasa, jika masalah tidak selesai menurut nanda
4. Merujuk pada daftar yang dapat diterima, bentuk diagnosa keperawatan untuk catatan standar dalam saku atau ringkasan
5.Mulai pernyataan diagnosa dengan menguabah redaksinya ke dalam keadaan diagnosa keperawatan
6. Pastikan data mayor dan penunjang
data minor karakteristik pendefinisian diperoleh dokumentasi abgian
pengkajian pasien untuk menegakkan diagnosa keperawatan
7. Pernyataan awal dalam perencanaan
keperawatan didaftar masalah dan nama dokumentasi dalam catatan
perawatan. Pemakaian masing-masing diagnosa keperawatan sebagai petunjuk
untuk membuat catatan perkembangan.
8.Hubungkan pada tiap-tiapdiagnosa keperawatan bila merujuk dan memberikan laporan perubahan.
9.Setiap pergantian jaga perawat, gunakan dignosa keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, tindakan dan evaluasi.
10.Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan darilangkah-langkah proses keperawatan
11.Pencatatan semua diagnosa keperawtaan harus merefleksikan dimensi dalam masalah yang berosientasi pada pencatatan perawat
12.Suatu agenda atau pencatatan mungkin memerlukan untuk membuat diuagnosa keperawatan dan sisitem pencatatan yang relevan
4. Catat setiap perubahan kondisi klien dan semua tindakan yang telah dilakukan.Rencana tindakan keperawatan mencakup tiga hal meliputi :
1. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah situasi yang mengancam kehidupan klien.
Diagnosa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah situasi yang mengancam kehidupan klien.
2. Kriteria hasil
Setiap diagnosa keperawatan hartus mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien
Setiap diagnosa keperawatan hartus mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien
3. Rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawa mandiri, khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan maslaah klien dan antuan yang dterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan paling sedikit dua rencana tindakan.
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawa mandiri, khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan maslaah klien dan antuan yang dterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan paling sedikit dua rencana tindakan.
Petunjuk penulisan rencana tindakan yang efektif:
- Sebelum menuliskan rencana tindakan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi :
Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit
Diagnosa keperawatan sewaktu masuk rumah sakit
Keluahan utama klien ataualasan dalam berhuungan dengan pelayanan kesehatan
Laboratorium ritme
Latar belakang sosial budaya
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Observasi dari tim kesehatan lain - Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas utama pada maslah aktual yang mengancam kesehatan,
- Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam memuar rencana tindakan erikanlah ganbaran dan ilustrasi (contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat membantu ketika teknologi canggih digunakan untuk perawtan klien atau ketika menggambarkan lokasi anatomi.
- Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk mentapakan masalah ersama dengan klien tentukan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor yang memerlukan perhatian.
- Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini perting karena seorang perawat profesionalakan bertanggung jawab dan ertanggung gugat untuk melaksanan rencana tindakan yang telah tertulis.
- Mulai rencanatindakandengan menggunakan action verb
Catat tanda-tanda vital setiap pergantian dines
Timbang B setiap hari
Informasikan kepada klien alasan isolasi - Alasan prinsip specivity untuk menuliskan diagnosa keperawatan.:
Bagaimana prosedur akan dilaksanakan
Kapan dan berapa lama
Jelaskan secara singkat keperluan apa yang perlu dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan. - Tuliskan rasional dari rencana tindakan.
- Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda-tangani
- Rencana tindakan harus dicatat seagai hal yang permanen
- Klien dan keluarganaya jika memungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan
- Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yangditentukan dan diusahakan untuk selalu diperbaharuai misalnya setiap pergantian dines, setiap hari, dan atau sewaktu-waktu diperlukan
Perawat haruslah cermat dalam tiap
pemberian tindakan pada klien, untuk itu pemberian tanda untuk tiap
tindakan yang telah dievaluasi haruslah segera diberikan penandaan tepat
dan jelas.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan jangka panjang
adalah dokumentasi yang dilakukan /dilaksanakan pada klien yang
menjalani rawat inap lama sepanjang hidup P( selama masa pemulihan).
Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi :
1. Komunikasi
Keterampilan dokumentasi yang efektif
memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan
lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan
oleh perawat
2. Dokumentasi proses keperawatan
Pencatatan proses keperawatan merupakan
metode yang tepat umtuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem
solving, dan riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup
pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat
kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan
yang diberikan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga
kesehatan lainnya.
3. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan
untuk memenuhi standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu
pernyataan tentang kualitasn dan kwantitas dokumentasi yang
dipertimnbangklan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar
dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai
petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan
keperawatan.
Penatalaksanaan strategi penulisan dokumentasi keperawatan jangka panjang
1. Ringkasan catatan ditulis satu kali dalam seminggu bagi setiap klien yang membutuhkan perawatan mahir atau terkhusus.
2. Laporan perawat harus ditulis secara
rinci, yakni satu kali dalam dua minggu. Hal ini dilakukan bagi setiap
klien yang membutuhkan perawatan biasa.