Tuesday, November 20, 2012

Makalah Fungsi media selektif karakteristik dan komposisi dari contoh-contoh media selektif

1.1 Latar Belakang
Dalam sistem kesehatan nasional dan rencana pokok program reformasi dibidang kesehatan telah digariskan bahwa tujuan reformasi kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang optimal sebagai salah satu unsur kesepakatan umum dari tujuan nasional (Anonimus, 2004). Lingkungan yang sehat sangat penting untuk mempunyai generasi penerus yang kuat dan mampu meneruskan roda pembangunan bangsa. Keadaan lingkungan yang belum memenuhi syarat kesehatan akan dapat memicu bakteri-bakteri penyebar bibit penyakit. Untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri patogen dari suatu sampel diperlukan suatu medium. Medium tempat hidup bakteri ini haruslah memenuhi syarat yang sesuai dengan jenis bakterinya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah praktikum untuk lebih memahami macam – macam media, cara pembuatan, karakteristik media, fungsi media khususnya media selektif.
1.2 Tujuan
 Memahami pengertian media selektif.
 Fungsi media selektif.
 Contoh dari media selektif dan bakteri yang dapat tumbuh pada media tersebut.
 Menambah wawasan.
 Mengetahui karakteristik dan komposisi dari contoh-contoh media selektif.

Media selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.
Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media ini dipakai untuk menyeleksi mikrorganisme sesuai dengan yang diinginkan, jadi hanya satu jenis mikrorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya satu kelompok tertentu saja.

Contohnya :

1. EMB(Eosin Metilena Biru) Agar
2. MacConkeyAgar(MCA)
Media selektif untuk isolasi dan identifikasi bakteri Gram negatif terutama bakteri yang berasal dari tinja dan urin.
3. Salmonella Shigella Agar ( SSA )
Merupakan media yang mempunyai selektif tinggi untuk isolasi salmonella sp
4. Thiosulfate Citrate Bilesalt Sucrose ( TCBS )Agar
Media selektif untuk isolasi Vibrio sp.
A. Mac CONKEY agar
 Disimpan pada suhu +15°C hingga +25°C
 pH 6.9 - 7.4
 Termasuk media padat
Media MacConkey Agar membedakan bakteri yang memfermentasi laktosa, (berkoloni merah muda) dengan yang nonfermentasi (tidak berwarna). NaCl yang terkandung dpt menghambat koloni bakteri proteus. Koloni salmonella halus dan tak berwarna. Mempunyai keistimewaan memilah bakteri enteric gram negatif yang memfermentasi lak-tosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata. Koloni lain (S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Enterobacter;Proteus; Salmonella; Shigella, Aerobacter; Enterococcus.

E. coli growth on McConkey agar.

Mac Conkey agar adalah medium kultur yang dirancang untuk tumbuh bakteri gram negatif dan noda mereka untuk fermentasi laktosa. Dalam media ini Enterobacteriaceae dan bakteri gram negatif dan membedakan mereka ke dalam fermentor laktosa dan non-laktosa fermentor. Kehadiran garam empedu dan kristal ungu akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme gram positif. Penggabungan laktosa berfungsi sebagai satu-satunya sumber karbohidrat. Basil. Gram-negatif yang menghasilkan laktosa ferments merah tua menjadi merah muda koloni.

B. Media Eosin Methylene Blue

 Simpan pada +15°C hingga +25°C.
 Ph 7.0 - 7.2
 Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kontaminasi, kemerosotan (menyusut, retak, atau perubahan warna), atau jika tanggal kadaluarsa telah berlalu).
 Termasuk agar padat

C. Eosin-Metilena Blue Agar
Metilena Eosin-agar biru adalah selektif, diferensial media yang digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif. Eosin Y dan pewarna biru metilena menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan memungkinkan pertumbuhan bakteri gram negatif. Laktosa dan sukrosa dimasukkan untuk memungkinkan diferensiasi isolat didasarkan pada fermentasi laktosa.

Fermentasi terdeteksi oleh perubahan warna dan pengendapan pH pewarna seperti tetes. Sukrosa didirikan sebagai berfungsi sebagai alternatif lain sumber karbohidrat untuk laktosa lambat fermentor. mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasi laktosa seperti E. coli dengan mikroba yang tidak memfermentasikan laktosa seperti S. aureus; P. aeruginosa dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi lak-tosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam, sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan methylene blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Bagaimanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E Colli. Pada EMB jika E.coli tumbuh ini akan memberikan kemilau hijau metalik khas (karena sifat metachromatic pewarna, E. coli gerakan menggunakan flagela, dan asam kuat produk akhir fermentasi). Beberapa spesies Citrobacter, dan Enterobacter juga akan bereaksi dengan cara ini untuk EMB. Coli-jenis koloni sangat gelap, hampir hitam, kalau diamati secara langsung terhadap cahaya. Oleh pantulan cahaya kemilau hijau dapat dilihat yang disebabkan oleh pengendapan methylene biru.


E.coli dalam EMB agar

Contoh pertumbuhan bakteri serta morfologinya pada agar EMB
 Escherichia coli Biru-hitam, gelap yang berpusat koloni dengan hijau, kilau metalik
 Spesies Salmonella tak berwarna atau transparan, terang-ungu koloni
 Coklat berlendir spesies Klebsiella koloni biru-hitam dengan pusat
 Proteus Halus, transparan, tak berwarna koloni
 Klebsiella pneumoniae: pertumbuhan, ungu koloni, tidak ada kemilau
D. Media Thiosulfat Citrate Bile Salt Sucrose Agar (TCBSA)

Dilarutkan kedalam 1000 ml air. Panaskan sampai mendidih. Dinginkan pada 450C – 500 C. Tuangkan tiap 15 – 20 ml kedalam cawan petri. Digunakan untuk menumbuhkan bakteri Vibrio sp

Vibrio sp dalam TCBS agar

Contoh bakteri yang dpt tumbuh pada agar TCBS beserta karakteristiknya
V. cholerae Kuning koloni.
V. parahaemolyticus Blue berpusat hijau koloni.
V. mimicus, V. damsela hijau koloni.
V. vulnificus Hijau (85%) atau kuning (15%).
V. hollisae Hijau (pertumbuhan yang sangat miskin).
E. SAMONELLA SHIGELLA AGAR
 Simpan pada +15°C hingga +25°C.
 7.0 - 7.2

Bakteri Salmonella mempunyai karakteristik gram negatif; berbentuk batang, tidak membentuk spora, aerob/fakultatif an-aerob. Ia dapat memfermentasiglukosa dengan membentuk asam/gas dan dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit. Mempunyai sifat katalase positif dan oksidase negatif serta mudah tumbuh pada kebanyakan media. Media Salmonella Shigella Agar Media SSA dilarutkan ke dalam 1000 ml air. Dipanaskan sampai homogen kemudian di tuang ke dalam erlemeyer petridis.
Pengujian Salmonella juga memerlukan tahapan yang cukup panjang dan hanya dengan pengujian lengkap maka seseorang bisa menyimpulkan keberadaan Salmonella . Uji Salmonella umumnya didahului dengan tahap pre-enrichment pada medium kaya untuk meyembuhkan sel Salmonella yang luka ( injured ) , selective-enrichment (pengkayaan selektif) pada media selektif untuk menghalau bakteri-bakteri non Salmonella.
Morfologi khas kolonial pada Salmonella Shigella Agar adalah :
 E.coli pertumbuhan, merah muda atau merah
 Enterobacter / Klebsiella Sedikit pertumbuhan, pink
 Proteus tak berwarna, biasanya dengan pusat hitam
 Salmonella tak berwarna, biasanya dengan pusat hitam
 Shigella berwarna
 Pseudomonas beraturan, sedikit pertumbuhan.

 Salmonella typhi: tak berwarna koloni, pusat hitam.
SAMONELLA SHIGELLA AGAR

Ket :
A: Klebsiella pneumoniae
B: Escherichia coli
C: Salmonella sp.
D: Proteus mirabilis
E : Pseudomona aeruginosa.
SYARAT MEDIA
 Mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan mikroba.
 Mempunyai pH sesuai, tegangan permukaan dan tekanan osmose.
 Tidak mengandung zat penghambat.
• Untuk mencegah terkontaminasinya media oleh mikroorganisme, maka sebaiknya hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.
2. Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang steril.
3. Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan tangan disemprotkan alkohol 70%.
4. Menggunakan alat dan bahan yang sudah disterilkan.
5. Tidak banyak bercanda dan berbicara saat praktikum berlangsung.
6. Menggunakan masker.
7. Bekerja didekat zona steril (pembakar spirtus).

• DISKUSI
1. Apa yang dimaksud dengan fermentasi laktosa dan non laktosa?
2. Apa dasar perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif?
3. Berapa pH yang tepat untuk Mac Conkey agar?
4. Apakah media SSA, Mac Conkey, TCBS, dan EMB perlu disterilisasikan dalam autoklaf?

• Pembahasan
1. Bakteri yang mereaksikan laktosa sebagai sumber karbohidrat dalam media pembenihan tersebut, sedangkan non fermentasi tidak mereaksikan laktosa.
2. Bakteri gram positif dan negatif dibedakan atas dasar pewarnaan bakteri. Atau dapat tidaknya bakteri tersebut memfermentasikan laktosa.
3. pH untuk Mac Conkey 6,9 – 7,4.
4. Untuk media Mac Conkey dan EMB disterilisasikan dalam autoklaf dengan suhu 1210C, selama 15 menit. Sedangkan TCBS dan SSA tidak disterilisasikan dalam autoklaf karena kandungan komposisi “bili salt” dalam agar tersebut akan menguap.

3.1 Kesimpulan
Media selektif (selective medium) /media penghambat adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu. Syarat media adalah mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba tersebut, mempunyai pH sesuai, tegangan permukaan dan tekanan osmose, tidak mengandung zat penghambat. Contoh media selektif adalah SSA dan TCBS ( tidak disterilkan dalam autoklaf), Mac Conkey dan EMB ( disterilisasi dalam autoklaf ). Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat media adalah :
1. Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.
2. Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang steril.
3. Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan tangan disemprotkan alkohol 70%.
4. Menggunakan alat dan bahan yang sudah disterilkan.
5. Tidak banyak bercanda dan berbicara saat praktikum berlangsung.
6. Menggunakan masker.
7. Bekerja didekat zona steril (pembakar spirtus).

DAFTAR PUSTAKA
Dari Berbagai Sumber Terpercaya