Wednesday, October 31, 2012

susu memicu resiko penyakit jantung dan stroke ternyata keliru


Sebuah hasil penelitian menegaskan bahwa anggapan yang menyatakan minum susu dapat memicu resiko lebih besar penyakit jantung dan stroke adalah tidak benar. Adanya kekhawatiran terhadap efek minum susu telah meningkat sejak timbulnya anggapan bahwa susu dapat meningkatkan plasma kolesterol, yang menghubungkan konsumsi susu dengan sejumlah kematian akibat penyakit jantung dibeberapa negara.

Namun penelitian di Wales Selatan selama 20 tahun terhadap sejumlah pria berumur 45-59 dimana kesehatan dan pola makan mereka diawasi selama 20 tahun dari periode 1979-1983. Sekelompok pakar peneliti menyimpulkan minum susu lebih dari rata-rata dapat memberikan perlindungan terhadap resiko stroke dan penyakit jantung.

Menurut penelitian tersebut pria dengan tingkat konsumsi susu tertinggi, sedikitnya 1,5 liter per hari, memiliki tingkat konsumsi energi lebih kecil yang berarti menunjukkan tingkat aktivitas yng lebih tinggi dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi susu kurang dari 1,5 liter per hari. Kelompok ini malah memiliki tanda-tanda tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Namun ketika pola makan dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung dan stroke, para peneliti menemukan mereka yang minum lebih banyak susu terlihat memiliki resiko lebih kecil. Karena itu para peneliti menyimpulkan anggapan susu dapat meningkatkan resiko cardiosvaskular tidaklah tepat malah sebaliknya sebagai pola makan yang sehat.

Sumber: Winarno F.G., dan Ivone E. F. 2007. Susu dan Produk Fernmentasinya. Bogor. E-Mbrio Press