Saturday, January 5, 2013

Penyakit Gusi Berkaitan dengan Resiko Kelahiran Prematur



Penelitian yang diterbitkan online pertama kali di BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology pada tanggal 1 September 2010 ini menemukan adanya kaitan yang erat antara keberhasilan perawatan periodontal (gusi) dengan kemungkinan terjadinya kelahiran bayi sebelum waktu yang seharusnya atauprematur.

Penelitian ini dilakukan terhadap 322 wanita hamil yang kesemuanya mengalami penyakit gusi. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan perawatan gusi, yaituscaling dan root planning, ditambah instruksi kebersihan mulut. Sementara kelompok yang lain hanya diberikan instruksi perawatan kebersihan mulut untuk meningkatkan kesehatan rongga mulutnya.

Ternyata insidensi kelahiran bayi prematur pada dua kelompok tersebut tidak signifikan, yaitu 52,4% pada wanita yang tidak mendapatkan perawatan, dan 45,6% pada wanita yang mendapatkan perawatan.

Peneliti lalu mencoba melihat dari sisi keberhasilan perawatan gusi yang sudah dilakukan. Para wanita ini diperiksa kembali setelah 20 minggu pasca perawatan inisial, dan perawatan dinyatakan berhasil apabila terjadi pengurangan proses radang dan kegoyangan gigi.

Dan ternyata, dari 162 wanita yang diberikan perawatan gusisecara profesional ditemukan bahwa dari 49 wanita yang dinyatakan memperoleh keberhasilan perawatan gusi hanya 4 orang yang mengalami kelahiran bayi prematur (8%). Sementara itu, dari 111 wanita yang perawatannya tidak berhasil diperoleh 69 orang (62%) mengalami kondisi bayi lahir prematur. Dan terlihat bahwa perbedaan ini sangatlah signifikan.

Marjorie Jeffcoat , Professor dari bagian periodontologi di University of Pennsylvania yang juga sekaligus sebagai pemimpin penelitian ini menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan hasil penelitian mereka.

Pertama karena penelitian ini telah memperlihatkan bahwa wanita hamil dapat memperoleh perawatan gusi dengan aman untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut mereka. Yang kedua adalah bahwa ternyata keberhasilan perawatan periodontal sebagai tambahan perawatan bagi ibu hamil dapat menurunkan insidensikelahiran bayi prematur.

Untuk selanjutnya, Jeffcoat mengatakan bahwa mereka akan mencoba melihat peranan obat kumur antibakteri yang biasa digunakan untuk membantu meningkatkan kesehatan rongga mulut dalam menurunkan insidensi kelahiran bayi prematur.

Pemimpin redaksi dari BJOG, Professor Philip Steer, mengatakan bahwa peneliti sebelumnya telah menyatakan kalau infeksi gusi yang parah akan meningkatkan produksi prostagaldin dan tumour necrosis factor di dalam tubuh, yaitu suatu zat kimia yang berhubungan dengan kelahiran bayi prematur.

Dan tentunya, ada faktor-faktor lain penyebab kelahiran bayi prematur yang juga harus diperhatikan. Diantaranya kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan obesitas.