Thursday, January 10, 2013

Penjelasan Faktor Risiko Halitosis


Rak toko yang penuh dengan mint, pembersih mulut dan produk lain didesain untuk menolong orang melawan dan mencegah bau mulut atau nafas tak sedap. Produk-produk ini membantu mengontrol napas bau hanya sementara.

Makanan tertentu, kondisi kesehatan dan kebiasaan sehari-hari menjadi penyebab bau mulut. Pada banyak kasus, anda dapat memperbaiki napas tak sedap dengan kebersihan gigi dan mulut yang tepat. Tapi, jika teknik perawatan diri sendiri secara sederhana tidak menyelesaikan masalah, anda dapat menemui dokter gigi anda untuk meyakinkan apa ada kondisi yang lebih serius yang menyebabkan anda terkena napas tak sedap.


Gejala :
Jenis yang tepat dari napas bau bervariasi tergantung sumber atau apa yang menjadi penyebab napas bau.

Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab :
  • Kebanyakan bau mulut berasal dari dalam mulut anda. Penyebab napas tak sedap bermacam-macam. Di antaranya adalah:
  • Makanan. Partikel yang pecah pada dan di sekitar gigi anda dapat menyebabkan napas menjadi bau. Makan makanan yang mengandung minyak tertentu adalah sumber napas bau. Bawang merah dan bawang putih adalah contoh yang paling mudah, tetapi sayuran lain dan bumbu-bumbu juga dapat menyebabkan napas bau. Setelah makanan-makanan tersebut tercerna dan minyak-minyak yang keras yang terkandung di dalamnya terserap ke dalam peredaran darah anda, mereka akan terbawa ke paru-paru anda dan tercium pada napas anda sampai makanan tersebut benar-benar hilang dari tubuh anda. Bawang merah dan bawang putih dapat menyebabkan napas bau selama 72 jam setelah anda memakannya.
  • Masalah gigi. Kebersihan gigi yang rendah dan penyakit pada gigi dapat menjadi sumber napas bau. Jika anda tidak menggosok gigi setiap hari, partikel makanan akan tertinggal di gigi anda, mengundang bakteri dan memancarkan uap hidrogen sulfida. Lapisanlembut dan tidak berwarna dari bakteri akan terbentuk di gigi anda. Jika tidak di gosok, plak dapat mengiritasi gusi (gingivitis) dan menyebabkan kebusukan gigi. Dengan cepat, plak akan terbentuk di antara gusi dan gigi anda (periodontitis), memperburuk masalah ini – dan juga napas anda. Gigi palsu yang tidak dibersihkan secara teratur atau tidak tepat juga dapat menyebabkan napas bau karena bakteri dan partikel makanan.
  • Mulut kering. Air ludah membatu membersihkan dan membasahi mulut anda. Mulut yang kering memungkinkan sel mati berkumpul di lidah anda, gusi atau dinding pipi anda. Sel-sel ini kemudian membusuk dan menyebabkan napas tidak sedap. Mulut kering secara alami terjadi saat tidur. Inilah yang menyebabkan napas bau di pagi hari. Mulut kering lebih bermasalah jika anda tidur dengan mulut terbuka. Beberapa pengobatan medis dapat menyebabkan mulut kering secara kronis sama parahnya dengan merokok, yang menyebabkan masalah pada kelenjar ludah anda.
  • Penyakit. Infeksi paru-paru yang kronis dan bengkak bernanah pada paru-paru dapat menghasilkan napas bau yang parah. Penyakit lain, seperti beberapa kanker dan penyakit metabolisme tertentu, dapat menyebabkan bau mulut yang khas. Kegagalan ginjal dapat menyebabkan bau napas seperti urin, dan kegagalan hati menyebabkan napas berbau seperti ikan. Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol sering mengalami napas yang berbau seperti buah. Penyakit asam lambung yang parah pada perut anda (gastroesophageal reflux disease, atau GERD) juga terkait dengan napas bau.
  • Kondisi mulut, hidung, dan tenggorokan. Napas bau juga berkaitan dengan infeksi sinus (lubang yang menghubungkan rongga hidung dengan batok kepala). Anak-anak dengan napas bau mungkin saja ada benda asing yang menyangkut pada hidungnya. Kacang atau benda asing yang tersangkut di dalam hidung menyebabkan napas yang berat dan bau mulut. Infeksi tenggorokan dapat menyebabkan napas bau sampai penyakit itu sembuh. Bronkhitis dan infeksi pernapasan atas lainnya dimana ketika anda batuk, dahak yang terdapat di dalamnya adalah sumber dari napas bau.
  • Produk tembakau. Asap membuat mulut anda kering dan menyebabkan bau napas yang tidak sedap. Pengguna tembakau juga lebih mudah terkena penyakit gigi dan gusi serta sumber napas bau lainnya.

Sumber : health.kompas.com