Friday, December 28, 2012

Usia di Bawah 30 tahun dapat Terkena Stroke


Agak kaget juga ketika seorang teman mengabarkan – salah satu teman sekerja dulu – meninggal dunia, setelah terkena stroke hampir 2 tahun. Kekagetanku, bukan masalah meninggalnya (karena memang itu sudah takdir dari yang Maha Kuasa), tetapi lebih pada almarhum terkena stroke di usianya yang belum genap 34 tahun.

Dari beberapa referensi yang aku dapat, ternyata ini adalah dampak dari pola hidup – yang dari jaman ke jaman – mengalami perubahan. Sehingga stroke-pun, yang dulu identik dengan usia diatas 50 tahunan, kini tak lagi memandang usia. Menurut dr. Yusak MT. Siahaan, salah seorang dokter spesialis syaraf, ini lebih dipicu karena beberapa faktor (yang membuat resiko stroke) seperti: kolesterol tinggi, hipertensi, kadar gula tinggi, dan juga kebiasaan merokok.

Celakanya, meski dampak stroke termasuk “mematikan” karena penderita bisa mengalami penyumbatan otak – juga menyebabkan cacat, pikun, depresi dan epelepsi – banyak penderita maupun orang sekitarnya tidak menyadari, karena tidak mengenali gejala stroke. Padahal, pada orang yang terkena serangan stroke, penanganan tepat perlu diberikan dalam tiga jam pertama, agar penderita bisa pulih (hampir) sempurna.

Dari pengalaman yang ada, ternyata lebih 65% dari orang-orang yang terkena serangan stroke memgalami kecacatan, mulai dari yang tingkatannya ringan, sedang-sedang saja, sampai yang berat (bahkan meninggal dunia seperti temanku tadi). Dan yang perlu diperhatikan lagi, biasanya serangan stroke yang ke-2 kalinya akan berdampak lebih fatal.

Itulah sebabnya, pengenalan sejak dini gejala-gejala stroke harus diperhatikan. Beberapa indikasi terkena serangan stroke adalah: gangguan bicara, kesulitan menelan, gangguan tingkah laku, kelumpuhan anggota gerak, gangguan keseimbangan, wajah tidak simetris, dan juga bicara pelo. Jika muncul gejala-gejala tersebut pada orang disekitar kita (atau kita sendiri?), satu-satunya jalan yang harus diambil adalah langsung dibawa ke rumah sakit.

Jadi, jangan merasa masih umur di bawah 30-an, lantas tenang-tenang saja karena “jauh” dari serangan stroke. Untuk saat ini, nyatanya stroke tidak lagi mengenal usia. Artinya, kalau kita masih bandel saja – dan tidak menjaga pola makan plus pola hidup sehat – ya siap-siap saja, “hantu” stroke akan dengan senang hati mendatangi kita.