Thursday, December 6, 2012

Persiapan dan risiko Bayi Tabung

Bayi tabung merupakan salah satu upaya untuk mengatasi infertilitas yang makin banyak diamati.meskipun mahal,program ini memberikan harapan nyata bagi pasngan suami istri yang sudah lama mendambakan seorang anak.

Bayi tabung merupakan serangkaian program yang terdiri dari pemnerian obat Hormonal untuk merangsang pematangan sel telur,dimana setelah matang beberapa sel telur akan di ambil dan dilakukan pembuatan oleh sperma dalam sebuah medium khusus.sel telur yang berhasil dibuahi nantinya akan ditempatkan kembali didalam rahim calon ibu,sehingga calon ibu dapat hamil

Persiapan dan risiko

Seperti halnya pengobatan,program bayi tabung bukannya tidak berisiko tapi beberapa efek samping yang dapat dialami pasien
antara lain perut terasa nyeri,mual dan muntah,kurangnya nafsu makan yang merupakan akibat dari pemberian obat-obatan Hormonal.Umumnya efek ini masih bisa diatasi dengan obat penghilang rasa sakit dan banyak beristirahat.

Selain efek samping dari pemberian obat Hormonal,pasien juga dapat mengalami komplikasi seperti perdarahan dan infelksi akibat dari alat
yang digunakan untuk mengambil sel telur dari dalam tubuh pasien

Risiko lain berupa keguguran,bayi lahir prematur,lahir dengan berat badan rendah an kematian bayi juga dapat meningkat jika jumlah embrio yang berhasil tumbuh dalam rahim calon ibu yang sudah diatas 35 tahum.

Persiapan sebelum melakukan program bayi tabung sama pentingnya dengan prosedur bayi tabung itu sendiri,selain persiapan materi – sekitar Rp 30-50 juta untuk sekali program,juga diperlukan persiapan fisik dan mental yang kuat sebelum program bayi tabung ini dimulai,pasangan suami istri akan menjalankan pemeriksaan kesehatan yang sangat melelahkan.

Beberapa pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan jumlah sel
telur,pemeriksaan sperma maupun pemeriksaan keadaan alat reproduksi suami dan istri mengharuskan pasutri mempunyai disiplin dan tekad yang benar-benar kuat.

Selain kesehatan fisik dan mental perubahan gaya hidup yang tidak sehat juga diperlukan,seperti kebiasaan merokok,minum alkohol dan komsumsi kafein berlebihan dapat menurunkan angka keberasilan dari bayi tabung.bagi pasutri yang memilki penyakit kronis atau sedang menggunakan obat-obatan tertentu juga sebaiknya konsultasi dengan dokter ahli kandungan sebelum program bayi tabung dimulai