Sistem imun mempengaruhi tingkat energi kita. Sistem imun menduduki prioritas pertama didalam tubuh kita. Mengapa? Karena mereka setiap hari berjuang supaya kita tetap hidup. Kuman pilek yang sederhana ( dengan kemampuannya menggandakan diri ) bisa membunuh kita jika sistem imun kita tidak mampu menghentikannya. Setiap hari kuman memasuki tubuh kita beberapa kali. Masing-Masing dari mereka bisa membunuh kita. Tubuh kita secara terus menerus selalu mendapat serangan dari radikal bebas yang bisa mengakibatkan sel-sel mengalami mutasi. Macrophage mencari sel yang bermutasi ini kemudian membunuhnya. Ketika macrophage membunuh sel itu, ia segera mengeluarkan zat kimia yang menciptakan fibroblast, yang mana sangat penting untuk pembentukan sel baru.
Karena sistem imun menduduki prioritas pertama dalam tubuh kita, ia ada diurutan teratas untuk mendapatkan sumber daya tubuh kita ketika kita sedang mendapat serangan. Coba pikirkan tentang bagaimana rasanya ketika kita sedang sakit. Kebanyakan yang kita rasakan bukan dari kuman yang ada didalam tubuh kita, tetapi itu adalah dari reaksi dari sistem imun kita. Sistem imun kita menggunakan vitamins, mineral, energi selular, oksigen, hormon, dan banyak dari sumber daya tubuh kita yang lain. Ketika tubuh kita sedang diserang, sistem imun akan mengalirkan semua sumber daya tubuh kita, sehingga menyebabkan kita merasa lelah dan lemah.
Bahkan orang yang sehat memerlukan bantuan dari luar untuk membantu sistem imunnya, yang mana secara terus menerus bekerja keras agar kesehatan individu tersebut tetap terjaga. Pertimbangkan ini. Sistem imun harus berfungsi pada kisaran 60-70% dari kapasitasnya sedemikian sehingga ketika ada kuman yang memasuki tubuh atau ada sel yang bermutasi, mereka dapat meningkatkan aktivitasnya dengan cepat untuk mengalahkan ancaman tersebut. Ketika sistem imun bekerja pada kisaran 90-100% dari kapasitasnya dikarenakan stress, polusi atau beberapa alasan lain, maka sistem yang lain dalam tubuh kita akan menderita atau mengalami penuaan dini.
Transfer factor mempunyai peran yang sangat sentral terhadap semua aktivitas ini. Transfer factor bahkan dilibatkan dalam tingkatan antioxidants didalam tubuh kita dan didalam sel-sel kita seperti glutathione, catalase, dan asam ascorbic. Transfer factor alami tubuh kita hanya dilibatkan pada tingkatan glutathione-S-transferase, sebuah agen dasar detoxification didalam sel tubuh kita.
Karena sistem imun menduduki prioritas pertama dalam tubuh kita, ia ada diurutan teratas untuk mendapatkan sumber daya tubuh kita ketika kita sedang mendapat serangan. Coba pikirkan tentang bagaimana rasanya ketika kita sedang sakit. Kebanyakan yang kita rasakan bukan dari kuman yang ada didalam tubuh kita, tetapi itu adalah dari reaksi dari sistem imun kita. Sistem imun kita menggunakan vitamins, mineral, energi selular, oksigen, hormon, dan banyak dari sumber daya tubuh kita yang lain. Ketika tubuh kita sedang diserang, sistem imun akan mengalirkan semua sumber daya tubuh kita, sehingga menyebabkan kita merasa lelah dan lemah.
Bahkan orang yang sehat memerlukan bantuan dari luar untuk membantu sistem imunnya, yang mana secara terus menerus bekerja keras agar kesehatan individu tersebut tetap terjaga. Pertimbangkan ini. Sistem imun harus berfungsi pada kisaran 60-70% dari kapasitasnya sedemikian sehingga ketika ada kuman yang memasuki tubuh atau ada sel yang bermutasi, mereka dapat meningkatkan aktivitasnya dengan cepat untuk mengalahkan ancaman tersebut. Ketika sistem imun bekerja pada kisaran 90-100% dari kapasitasnya dikarenakan stress, polusi atau beberapa alasan lain, maka sistem yang lain dalam tubuh kita akan menderita atau mengalami penuaan dini.
Transfer factor mempunyai peran yang sangat sentral terhadap semua aktivitas ini. Transfer factor bahkan dilibatkan dalam tingkatan antioxidants didalam tubuh kita dan didalam sel-sel kita seperti glutathione, catalase, dan asam ascorbic. Transfer factor alami tubuh kita hanya dilibatkan pada tingkatan glutathione-S-transferase, sebuah agen dasar detoxification didalam sel tubuh kita.