Saturday, November 24, 2012

Makalah Kesehatan Penyakit Kawasaki

Definisi
Kawasaki Byoki (bahasa jepang) atau penyakit Kawasaki adalah suatu sindroma yang penyebab pastinya tidak diketahui, terutama menyerang anak dibawah 5 tahun atau balita. Sindroma ini pertama kali diketahui pada akhir tahun 1967 di Jepang oleh dokter anak Tomisaku Kawasaki. Nama lain sindroma ini Mucocutaneous lymphnode sindrome. Disebut demikian karena penyakit ini menyebabkan perubahan yang khas pada membran mukosa bibir dan mulut disertai pembengkakan kelenjar limfe yang nyeri. Penyakit ini biasanya menyerang pada anak-anak, 80% penderita adalah balita. Angka kejadian Kawasaki disease di USA adalah 19 anak tiap 100.000 anak. Di Jepang sendiri 175 dari 100.000 anak terkena penyakit ini. Disamping Jepang dan Amerika, penyakit ini juga banyak menyerang di Korea. Lebih jauh penyakit ini dapat menyerang seluruh etnik.

Efek Samping
Yang ditakutkan pada penyakit ini adalah efek sampingnya ke Jantung, namun jika terdiagnosis dan ditherapi dengan cepat, kemungkinan kerusakan jantung sangat kecil. Karena dilaporkan kebanyakan penderita penyakit Kawasaki yang tidak ditangani dengan baik meninggal karena kerusakan jantungnya. Dulu sebelum kawasaki disease diidentifikasi, sehingga therapi dini tidak dilakukan, banyak kasus kawasaki yang mengalami mati mendadak karena serangan jantung. Namun setelah diagnosis diketahui dan therapi dini dilakukan, kasus serangan jantung sangat kecil.

Walaupun sudah dinyatakan sembuh, biasanya penderita penyakit Kawasaki harus dilakukan kontrol jantung secara rutin per tiga bulan paling tidak selama dua tahun setelah dinyatakan sembuh. 

Etiologi
Penyebab pasti penyakit ini sampai sekarang tidak diketahui. hasil penelitian Prof. Anne H Rovley dkk, menunjukkan adanya antibody Immunoglobulin A (IgA) yang berikatan dengan struktur spheroid pada bronkhus penderita kawasaki. Antibody ini merupakan inclusion bodies berisi protein dan asam nukleat yang merupakan ciri khas infeksi disebabkan virus. Dari hasil temuan ini mereka menduga penyebab Kawasaki disease adalah infeksi virus yang masuk melalui jalur pernapasan. Namun sampai sekarang tidak ada seorangpun yang dapat membuktikannya.

Gejala dan Tanda
Gejala dan tanda Kawasaki disease terdiri dari dua fase. Fase pertama (awal) ditandai dengan demam yang tinggi, berkisar 39-41 derajat celcius, berlangsung lebih dari 5 hari, kemudian diikuti dengan : pembengkakan kelenjar limfe bawah leher (lymphadenopathy) yang nyeri, kedua mata merah (konjungtivitis ) tanpa sekret, rash pada dada, timbul bintik-bintik merah terang (maculoerythematous) pada kulit perut dan daerah genital, bibir yang kering, merah terang dan pecah-pecah, lidah yang merah dengan permukaan mengkilap seperti buah strobery, iritasi pada tengggorok, pembengkakan kaki dan tangan.

Fase kedua (akhir) biasanya dimulai 2 minggu sejak timbulnya panas. Kulit kaki dan tangan mulai mengelupas, nyeri pada sendi, diare, muntah dan kadang-kadang nyeri abdomen (perut). Di Jepang, biasanya tanda khas kawasaki adalah BCG Scar menjadi abces (bernanah). 

Diagnosis 
Tidak ada pemeriksaan khusus yang dapat dijadikan patokan diagnosis pasti kawasaki disease. Diagnosis hanya berdasarkan gejala dan tanda kawasaki, yaitu demam tinggi yang lebih dari 5 hari disertai minimal 4 gejala kawasaki yang lain. Jika ada ini maka diagnosis Kawasaki disease sudah dapat ditegakkan.

Therapi
Diagnosis dini yang cepat dan segera dilakukan pengobatan merupakan hal yang sangat penting bagi penderita kawasaki. Karena dengan pengobatan yang cepat dan tepat, terutama pada 10 hari pertama setelah timbulnya panas, risiko timbulnya komplikasi ke jantung sangat kecil atau bahkan tidak ada. Penderita Kawasaki biasanya ditherapi dengan Gamma Globulin dosis tinggi yang diberikan secara intravena (Intravenous Gamma Globulin - IVIG). Pemberian IVIG ini untuk mengurangi risiko kelainan jantung. Namun hanya berfungsi jika diberikan dalam waktu 10 hari pertama sejak timbulnya demam, jika terlambat maka pemberian IVIG ini sia-sia. Beberapa kasus menunjukkan tidak respon dengan IVIG, maka therapi dapat dikombinasi dengan preparat steroid. Untuk kasus relaps (kambuh) juga biasanya dikombinasi dengan steroid.

Selain IVIG, Aspirin juga diberikan untuk mengurangi demam, rash, nyeri dan peradangan sendi serta untuk mencegah pembentukan bekuan-bekuan darah. Pemberian aspirin ini minimal 1 bulan. Atau apabila pemberian aspirin akan meningkatkan kadar SGOT dan SGPT (fungsi hati), maka sebaiknya pemberian aspirin diganti dengan Ibuprofen yang memiliki efek samping ke hati jauh lebih kecil dibanding aspirin. 

Prognosis
Prognosis penyakit kawasaki adalah baik jika diagnosis dini dan therapi tepat segera diberikan. Kemungkinan mendapat kelainan jantung sangat kecil bahkan tidak ada. Kasus relaps yaitu jika demam muncul lagi disertai 1 gejala yang lain dalam periode satu bulan sejak demam pertama adalah kurang dari 1%. Jika timbul kembali dalam periode setelah satu bulan, tidak dapat ditentukan apakah kasus relaps atau kasus baru.

Komplikasi
Komplikasi yang ditakutkan adalah kelainan jantung, antara lain : dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah (vasculitis) yang akhirnya menyebabkan kelainan pada artery coronary. Artery coronary merupakan pembuluh darah besar yang sangat penting untuk mensuplai darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pada penderita kawasaki, arteri ini menjadi menipis dan menggelembung, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, lambat dan berputar pada daerah yang rusak ini. Darah juga bisa menggupal sehingga terbentuk bekuan-bekuan darah yang dapat menjadi sumbatan sehingga terjadi serangan jantung. Komplikasi yang lain terjadi juga peradangan pada otot jantung (myocarditis), selaput pembungkus jantung (pericarditis) . arrhytmias (kelainan irama jantung) dan abnormalitas fungsi katup jantung juga dapat terjadi. 

Akhirnya, marilah kita waspada terhadap penyakit Kawasaki ini. Diagnosis dan therapi dini memegang peranan yang sangat penting. Sehingga pengobatan dapat dilakukan secepatnya