Sunday, November 25, 2012

Karya Tulis Kesehatan Gigi | Pengaruh Penyuluhan terhadap Peningkatan Kebersihan Gigi dan Mulut

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analis kesehatan
A. Tinjauan umum tentang penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga keperawatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia bertugas apakah itu terhadap individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Dengan demikian seorang perawat harus mampu menjalankan peranannya dalam memberikan pendidikan kesehatan baik di institusi seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, maupun sekolah terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengubah perilaku mereka kearah perilaku sehat (Efendi, 1998).

Pendidikan (penyuluhan) kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu (Notoatmodjo,2003). Penyuluhan kepada pasien disebut juga penyuluhan kesehatan dan pendidikan perawatan gigi Individual. Pada penyuluhan dikatakan adanya penyapaian tujuan yang jelas dan suatu tujuan aktivitas menurut rencana yang pasti. Van Gent (2000).

Penyuluhan sering terjadi kesalah pahaman karena adanya arti yang berbeda-beda yang diberikan kepada istilah tersebut mungkin juga dalam beberapa lapangan kerja pengertiannya ditangkap dan diterapkan bermacam-macam. Rouwehorst (2002).

Katus (2001) menyebut beberapa yang keluar dari gambaran manusia yang sesuai dengan akal sehat :
1. Penyuluhan ditujukan kepada penambahan pengetahuan
2. Dikatakan akan adaya pemberian pertolongan pada pembentukan pendapat dan pembentukan kesimpulan, pemberian pertolongan ini bersifat terbatas, karena hanya terjadi pada bidang komukatif.
3. Pada penyuluhan kebebasan dihormati kepada siapapun penyuluhan itu diberikan.

Selain itu dapat ditambahkan, bahwa pada penyuluhan dikatakan adanya penyampaian tujuan yang jelas dan suatu tujuan aktifitas menurut rencana yang pasti.

Penyuluhan pada anak SD
1. Informasi
a) Informasi mengenai keadaan gigi geligi
b) Rencana perawatan gii dan mulut
c) Memberi informasi bahwa pentingnya konsultasi tentang kesehatan gigi dan mulut setiap enam bulan sekali.
2. Instruksi
a) Instruksi menyikat gigi yang baik dan benar
b) Cara bertindak pada bidang makanan sehari-hari
c) Cara bertindak setelah tindakan dokter gigi
3. Bimbingan
a) Mendengarkan persoalan dan keluhan
b) Menjelaskan mengenai motif untuk perawatan
c) Anamnesis makanan dan pemeliharaannya

Bimbingan proses belajar dan cara tindakan preventif. Eijekman (2000).
1. Pengertian penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyrbarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bias melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Effendi, 1998).

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bias dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu (Efendi, 1998).
2. Tujuan penyuluhan
a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Efendi, 1998).

b. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian (Efendi, 1998).
c. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Efendi,1998).
d. Tujuan dari pendidikan (penyuluhan) kesehatan adalah mengajarkan orang untuk hidup dalam kondisi yang terbaik yaitu berusaha keras untuk mencapai tingkat kesehatan yang maksimun (Ali Mohammad, dkk, 2004).
Penyuluhan kesehatan pada anak SD,tujuannya memberikan penyuluhan dan pembinaan pada anak SD lewat poster . Penyuluhan dilakukan didalam gedung dengan melibatkan siswa – siswi disekolah
3. Syarat-Syarat untuk memberi penyuluhan
Penyuluh harus memahami teorinya dan memiliki keterampilan praktis, bila tidak memenuhi syarat maka terlebih dahulu dia harus bekerja pada diri sendiri sebelum da berani mencoba mempengaruhi pendengar.
4. Ruang lingkup penyuluhan
Ruang lingkup penyuluhan kesehatan meliputi 3 aspek yaitu :

a. Sasaran penyuluhan kesehatan

Sasaran penyuluhan kesehatan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dijadikan subjek dan objek perubahan perilaku sehingga diharapkan dpat memahami, menghayati, dan mengaplikasikan cara-cara hidup sehat dan kehidupan sehari-harinya. Banyak fakor yang perlu diperhatikan terhadapn sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan diantaranya adalah :
1. Tingkat pendidikan Tingkat sosial ekonomi
2. Adat istiadat
3. Kepercayaan masyarakat
4. Ketersediaan waktu dari masyarakat

b. Materi/pesan
Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dan keperawatan dari individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya :
1. Menggunakan bahasa yang mudah tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran
2. Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran
3. Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik parhatian sasaran
4. Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran dalam masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
5. Langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalm melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat, yaitu :
a. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
b. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat
c. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu untuk ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat
d. Menyusun rencana penyuluhan
e. Pelaksanaan penyuluhan
f. Penilaian hasil penyuluhan
g. Tindak lanjut dari penyuluhan

6. Metoda
Metoda yang dipakai dalam penyuluhan kesehatan hendaknya metoda yang dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberikan penyuluhan terhadap sasaran terhadap pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami, diantaranya metoda model dan poster.

B. Tinjauan umum tentang kebersihan gigi dan mulut

Ibu sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut Pada anak, di negara yang telah maju, maka ketertiban urusan rumah tangga bias menjadi ukuran kesehatan keluarga. Apabila anak– anak satu keluarga sehat, tentu karena orang tua keluarga itu dapat memperhatikan dengan sungguh – sungguh kesehatan anaknya. Oleh karena anak – anak itu umumnya lebih banyak menjadi urusan ibu, maka baik buruk anak jadi tercermin dari sikap ibu terhadap anak tersebut. Oleh karena itu apabila didalam satu keluarga, gigi anak – anaknya sehat, maka boleh diambil kesimpulan, ibu rumah tangga keluarga itu adalah seorang ibu yang pandai menjaga rumah tangganya. Dengan perkataan lain ibu rumah tangga yang bijaksana adalah ibu rumah tangga yang gigi geligi anak – anaknya sehat.

Persatuan dokter gigi Australia pernah mengungkapkan bahwa kesehatan gigi anak adalah tanggung jawab ibunya. Hal ini dapat dipahami karena umumnya yang paling dekat dengan anak adalah ibunya. Anak-anak belum dapat bersikat gigi secara betul dan mungkin saja malah tidak mau. Maka itu harus dicari cara agar anak – anak senang bersikat gigi. Caranya ialah, ketika masih usia gigi tumbuh, yakni setelah usia enam bulan, mulai diperlihatkan cara bersikat gigi . Bila ibu atau ayah sedang bersikat gigi ,ajaklah ia melihat. Lama kelamaan ia tentu ingin meniru. Mulailah dengan mengajari pelan–pelan dengan odol yang manis dan air yang bersih. Tentu untuk bersikat gigi seharusnya air yang sudah direbus, sehingga bebas dari bibit penyakit, ini berlaku bagi semua anggota keluarga.

Bagaimana kita menjaga gigi anak–anak dirumah, anak–anak memang masih dalam taraf memerlukan bimbingan yang ketat, memerlukan kesabaran yang luar biasa. Memerlukan kebijaksanaan yang sempurna dan memerlukan cara yang baik. Anak–anak pada umumnya senang gula-gula. Padahal gula adalah musuh gigi anak- anak. Artinya apabila anak-anak terlalu banyak makan gula–gula dan jarang membersihkan segera setelah mengulum gula–gula, maka giginya banyak kariesnya. Mengapa demikian, tidak lain karena gula–gula didalam permukaan gigi akan diubah oleh kuman–kuman dengan bahan dari mulut–mulut kuman itu menjadi asam. Asam yang menempel pada permukaan email, akan melunakkan permukaan email. Diatas paermukaan yang lunak itu, kuman–kuman akan melubanginya. Kemudian kuman– kuman itu akan tinggal didalam lubang karies itu, untuk berkembang biak. Karies makin dalam dan seterusnya sampai gigi geligi itu makin rusak. Oleh karena itu harus dibatasi anak–anak makan gula–gula, lebih–lebih coklat. Soalnya coklat disamping manis, mudah lengket disela–sela gigi. Kini banyak dijual sikat gigi khusus anak–anak dengan bentuk yang sesuai dengan kesenanangan anak–anak, demikian juga odolnya khusus untuk anak–anak.

Seterusnya secara pelan–pelan dan sabar anak tersebut diajari bersikat gigi, setiap habis makan dan hendak tidur. Umumnya anak–anak mudah mengikuti, bila perbuatan tersebut menyenangkan. Paling tidak sehari empat kali, yakni ketika hendak pergi kesekolah, setelah makan pagi, setelah makan siang, setelah akan malam dan hendak tidur. Tentu hal ini setelah bersekolah .

Bila belum haruslah menyusaikan waktunya, empat kali sehari, seperti diterangkan diatas. Bila suka makan buah – buahan ajak makan buah yang memiliki daya membersihkan gigi sendiri atau sering disebut dengan istilah self cleansing effect, seperti apel ,jeruk, jambu, pepaya dan lain–lainya.

Pisang boleh dimakan sesudah makan sebagai pelengkap empat sehat lima sempurna, istilah makanan sehat orang Indonesia.

Gambar–gambar kesehatan gigi geliigi, bagus bila ditempel didalam kamar dimana ia suka belajar. Mungkin ia suka menggambar tentang gigi sehat dan hal–hal kesehatan lainya. Hal ini termasuk pemandangan lingkungan hidup yang sehat dan juga buah-buahan yang dapat membersihkan gigi tersebut.

Harus diajarkan suka periksa keklinik gigi. Sebaiknya ditanamkan untuk tidak takut berobat. Ajarilah senang periksa kepuskesmas. Ini penting sebab umumnya malah anaknya dibikin takut kepada dokter dan jarum suntik. Awas kalau nakal dibawa kepuskesmas, Ini justru keliru sebab malah menanamkan bahwa dokter dan puskesmas adalah momok.

Menurut Noor (1992), tujuan pendidikan kebersihan gigi adalah :
1. Meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut.
2. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya pada gigi dan mulut.
Jadi tujuan pendidikan kebersihan gigi bertujuan :
1. Memperkenalkan kepada masyarakat tentang kebersihan gigi
2. Mengigatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
3. Menjabarkan akan akibat yang akan timbul dari kelainan menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Menanamkan perilaku sehat sejak dini melalui kunjungan ke sekolah

C. Tinjauan umum tentang anak SD

Anak yang berada dikelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

Perkembangan anak dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat tehadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang bicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

Kareteristik anak usia SD

Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatife sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relative sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juka menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabakan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain. Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya gigi dan panas dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.