Saturday, October 20, 2012

Konsep Dasar Gangguan Volume Cairan HIPOVOLEMIA (Kekurangan Volume Cairan)

HIPOVOLEMIA (Kekurangan Volume Cairan)
a. Pengertian
Kekurangan Volume cairan (FVD) terjadi jika air dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga rasio elektrolit serum terhadap air tetap sama. (Brunner & suddarth, 2002).
  • 1) Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
  • 2) Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES)
  • 3) Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES)
b. Etiologi
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena :
  • 1) Penurunan masukan.
  • 2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dan lain-lain.
  • 3) Perdarahan.
c. Patofisiologi
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler.1
Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.
d. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik (kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone antideuritik (ADH), dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
e. Komplikasi
Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan :
  • 1) Dehidrasi (Ringan, sedang berat).
  • 2) Renjatan hipovolemik.
  • 3) Kejang pada dehidrasi hipertonik.
f. Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan penunjang.
Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak - anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior.
Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.2

Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon