Bagi para wanita perokok, sepertinya Anda tidak perlu berpikir ulang tentang keinginan untuk berhenti merokok. Meninggalkan rokok adalah keputusan tepat untuk memperpanjang umur Anda hingga 10 tahun.
Sebuah penelitin di Inggris menyatakan jika kebiasaan merokok pada wanita dapat memperpendek 10 tahun umur mereka. Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang sangat panjang, yakni 12 tahun. Selama itu peneliti mengamati bagaiman rokok mendorong faktor kematian. Mereka yang merokok, angka kematiannya tiga kali lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Bahkan mereka yang termasuk golongan perokok ringan, yang menghabiskan satu hingga sembilan batang rokok per hari pun juga memiliki angka yang cukup signifikan dibanding dengan mereka yang tidak merokok. Risiko ini semakin meningkat, seiring dengan banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari.
Penelitian ini juga mengungkapkan, jika perempuan yang memutuskan untuk berhenti merokok sebelum usia mereka menginjak 40 tahun, tingkat kesehatannya akan membaik, demikian juga dengan risiko kematiannya yang menurun hingga 90 persen. Sedangkan mereka yang berhenti merokok sebelum 30 tahun, akan 97 persen lebih terhindar dari risiko kematian yang cepat.
"Jika kebiasaan merokok seorang perempuan seperti laki-laki, mereka pasti akan sama-sama memiliki risiko kematian. Namun, wanita yang berhenti merokok sebelum mencapai usia pertengahan, akan diuntungkan dengan 10 tahun untuk kehidupan ekstra," papar Richard Peto, salah satu peneliti dari University of Oxford, Inggris.
Sementara, Rachel Huxley, dari University of Minnesota, mengatakan jika para peneliti harus menunggu sampai abad ke-21 untuk mengamati konsekuensi penuh tentang risiko kematian ini dengan kebiasaan merokok para wanita yang sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-20. Ketika rokok tembakau mulai menjamah negara-negara maju.
Sebuah penelitin di Inggris menyatakan jika kebiasaan merokok pada wanita dapat memperpendek 10 tahun umur mereka. Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang sangat panjang, yakni 12 tahun. Selama itu peneliti mengamati bagaiman rokok mendorong faktor kematian. Mereka yang merokok, angka kematiannya tiga kali lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Bahkan mereka yang termasuk golongan perokok ringan, yang menghabiskan satu hingga sembilan batang rokok per hari pun juga memiliki angka yang cukup signifikan dibanding dengan mereka yang tidak merokok. Risiko ini semakin meningkat, seiring dengan banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari.
"Jika kebiasaan merokok seorang perempuan seperti laki-laki, mereka pasti akan sama-sama memiliki risiko kematian. Namun, wanita yang berhenti merokok sebelum mencapai usia pertengahan, akan diuntungkan dengan 10 tahun untuk kehidupan ekstra," papar Richard Peto, salah satu peneliti dari University of Oxford, Inggris.
Sementara, Rachel Huxley, dari University of Minnesota, mengatakan jika para peneliti harus menunggu sampai abad ke-21 untuk mengamati konsekuensi penuh tentang risiko kematian ini dengan kebiasaan merokok para wanita yang sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-20. Ketika rokok tembakau mulai menjamah negara-negara maju.