Menjadi perokok pasif diketahui turut menyumbang berbagai kondisi buruk bagi kesehatan. Peneliti mengungkapkan terpapar asap rokok hanya beberapa menit saja sudah bisa membuat saluran udara menyempit dan napas terganggu.
Studi yang dilakukan oleh University of Athens dan Harvard School of Public Health mendapatkan setelah seseorang terpapar asap rokok beberapa menit akan terjadi perubahan fisiologis secara langsung yang menyebabkan saluran udara menyempit sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mengambil oksigen yang diperlukan tubuh.
"Non-perokok dipaksa untuk menghirup jumlah ekstrem asap rokok secara langsung ke paru-paru mereka. Hasil ini memberitahukan kita bahwa paparan singkat memang berbahaya bagi saluran udara normal," ujar ketua studi Dr Panagiotis Behrakis.
Dr Behrakis menuturkan paparan perokok pasif kadang sering dianggap kurang berbahaya daripada merokok langsung, tapi perokok pasif ini harus diakui sudah menjadi masalah kesehatan global.
"Perokok pasif adalah bentuk paling luas dari kekerasan yang diterima anak-anak dan pekerja. Seluruh isu ini harus diakui sebagai masalah global dari pelanggaran hak asasi manusia," ungkapnya.
Dalam rangka menguji efek jangka pendek dari paparan asap rokok ini, Dr Behrakis dan rekan dari Harvard School of Public Health melibatkan 15 partisipan sehat yang masuk ke sebuah ruang yang sudah terpapar asap rokok selaam 20 menit.
Hasilnya menunjukkan paparan jangka pendek dari asap rokok ke perokok pasif secara signifikan dan segera langsung berdampak pada saluran udara peserta, membuatnya jadi sempit sehingga mengurangi asupan oksigen di tubuh.
Dr Penny Woods dari British Lung Foundation mengomentari bahwa hasil temuan ini sangat penting bagi orang yang bepergian dengan perokok, khususnya anak-anak karena ia bernapas lebih cepat dan paru-paru serta sistem kekebalan tubuhnya masih kurang berkembang.
Perokok pasif yang terpapar asap rokok secara teratur atau terus menerus diketahui bisa memiliki bahaya yang hampir sama seperti perokok, seperti berisiko terkena kanker paru dan juga berisiko merusak memorinya.
Studi yang dilakukan oleh University of Athens dan Harvard School of Public Health mendapatkan setelah seseorang terpapar asap rokok beberapa menit akan terjadi perubahan fisiologis secara langsung yang menyebabkan saluran udara menyempit sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mengambil oksigen yang diperlukan tubuh.
"Non-perokok dipaksa untuk menghirup jumlah ekstrem asap rokok secara langsung ke paru-paru mereka. Hasil ini memberitahukan kita bahwa paparan singkat memang berbahaya bagi saluran udara normal," ujar ketua studi Dr Panagiotis Behrakis.
Dr Behrakis menuturkan paparan perokok pasif kadang sering dianggap kurang berbahaya daripada merokok langsung, tapi perokok pasif ini harus diakui sudah menjadi masalah kesehatan global.
"Perokok pasif adalah bentuk paling luas dari kekerasan yang diterima anak-anak dan pekerja. Seluruh isu ini harus diakui sebagai masalah global dari pelanggaran hak asasi manusia," ungkapnya.
Dalam rangka menguji efek jangka pendek dari paparan asap rokok ini, Dr Behrakis dan rekan dari Harvard School of Public Health melibatkan 15 partisipan sehat yang masuk ke sebuah ruang yang sudah terpapar asap rokok selaam 20 menit.
Hasilnya menunjukkan paparan jangka pendek dari asap rokok ke perokok pasif secara signifikan dan segera langsung berdampak pada saluran udara peserta, membuatnya jadi sempit sehingga mengurangi asupan oksigen di tubuh.
Dr Penny Woods dari British Lung Foundation mengomentari bahwa hasil temuan ini sangat penting bagi orang yang bepergian dengan perokok, khususnya anak-anak karena ia bernapas lebih cepat dan paru-paru serta sistem kekebalan tubuhnya masih kurang berkembang.
Perokok pasif yang terpapar asap rokok secara teratur atau terus menerus diketahui bisa memiliki bahaya yang hampir sama seperti perokok, seperti berisiko terkena kanker paru dan juga berisiko merusak memorinya.
Sumber :