Asma merupakan penyakit pernafasan akibat penyumbatan saluran nafas yang hilang timbul. Penyakit ini dapat merupakan penyakit bawaan atau penyakit keturunan. Sumbatan terjadi karena selaput lendir saluran nafas sembab dan bengkak, pembentukan lendir yang belebihan, atau karena mengkertutnya otot polos saluran nafas itu. Akibatnya, lubang saluran menjadi sempit bila terjadi serangan, penderita batuk-batuk dan dan sesak nafasnya; pada waktu mengeluarkan nafas terdengar bunyi yang nyaring dan panjang (mengi). Bila sedang tidak terserang, orang itu nampak normal saja, tidak mengalami gangguan. Penyakit ini sering kali hilang timbul. Serangan asma dapat sangat berat sehingga tidak dapat hilang dengan obat-obat yang biasa diberikan, seperti aminofilin, adrenalin, atau obat asma lainnya. Keadaan yang disebut status asmatikus ini perlu perawatan segera di rumah sakit.
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :
- 1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
- 2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- 3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- 4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
- 5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
Penderita asma dibagi dalam 4 derajat kepayahan, menurut kemampuan fisiknya. Pada derajat pertama, penderita masih dapat bekerja walaupun agak susah dan tidurnya kadang-kadang terganggu.
Pada derajat kedua, penderita harus tiduran atau duduk dan dengan susah payah masih dapat bangkit kembali. Tidurnya selalu terganggu dan nadinya berdenyut lebih dari 120 kali per menit. Penderita asma pada derajat ketiga, harus istirahat total dab tidak dapat bangkit kembali dari tempatnya. Pada derajat keempat yang paling berat, penderita sudah kelelahan dan tidak dapat bergerak lagi. Penderita asma derajat dua sampai empat harus di rawat di rumah sakit.
Biasanya penyakit asma diobati dengan obat pelebar saluran pernafasan, berupa tablet atau obat semprot yang dihirup melalui mulut. Di samping itu, sering diperlukan obat pengencer dahak, anti peradangan dan anti biotika. Penderita dianjurkan banyak minum, agar dahak mudah keluar dan encer. Bila serangan asma makin hebat, penderita harus dibawa ke rumah sakit. Cairan yang banyak keluar dair keringat diganti dengan infus, dan nafas yang terlalu sesak ditolong dengan tambahan oksigen. Bia dibiarkan, penderita asma dapat kelelahan dan mati lemas.