Sifat Biakan Vibrio sp
Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri halofilik yang menyebabkan gastroenteritis akut sebagai akibat makan makanan seafood yang terkontaminasi seperti ikan mentah atau kerang.Setelah periode inkubasi selama 12 – 24 jam, terjadi mual dan muntah, kram perut, demam dan diare air dan darah.Lekosit pada tinja sering terlihat.Enteritis cenderung sembuh sendiri dalam 1-4 hari tanpa pengobatan, selain restorasi air dan keseimbangan elektrolit.Tidak ada enterotoksin yang diisolasi dari organisme.
2) Vibrio vulnificus
Vibrio vulnificus dapat menyebabkan infeksi luka parah, bekteremia, dan mungkin gastroenteritis.Bakteremia dengan infeksi yang tidak focus terjadi pada orang yang memakan tiram yang terinfeksi dan orang yang gemar minum alcohol atau berpenyakit hati. Luka bisa menjadi terinfeksi pada orang normal atau yang imunokompromistik yang berhubungan dengan air dimana bakteri terdapat. Proses infeksi seringkali terjadi dengan cepat, dengan perkembangan penyakit yang parah. Sekitar 50% pasien dengan bakteremia meninggal.(Jawetz, dkk. 2005).
3) Vibrio anguillarum
Mempunyai ciri-ciri warna putih–kekuning-kuningan, bulat, menonjol dan berkilau.Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa, laktosa, sellobiosa, galaktosa dan manitol positif.Sedangkan methyl red dan H2S negatif.
4) Vibrio alginolyticus.
Mempunyai ciri-ciri berwarna kuning, diameter 3-5 mm. Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, laktosa, dan manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, galaktosa negatif.
5) Vibrio salmonicida
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna bening, diameter < 1 mm, bulat, menonjol dan utuh. Karakteristik biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa positif.Sedangkan methyl red, H2S, laktosa, galaktosa, mannitol sellobiosa, fruktosa, bersifat negative.
6) Vibrio vulnificus.
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna biru sampai hijau, diameter 2-3 mm. Karakteristik biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, sellobiosa, fruktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan, laktosa bersifat negatif.
7) Vibrio cholera
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Berwarna kuning, datar, diameter 2-3 mm, warna media berubah menjadi kuning. Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol positif.Sedangkan sellobiosa, fruktosa, bersifat negatif.
Vibrio cholera tumbuh baik pada agar tiosulfat-sitrat-empedu-sukrosa.pH optimumnya 7,8 – 8,2 (alkalis), bakteri ini cepat mati karena asam. Perbenihan khusus untuk bakteri ini adalah perbenihan Diedonne yang mempunyai pH 8,5 – 9,5. Perbenihan ini merupakan perbenihan selektif untuk bakteri ini karena dengan pH ini bakteri lain akan mati sedangkan Vibrio cholera tidak. Pada agar darah bersifat haemodigesti, mengeluarkan eksotoksin, dan pada media padat, kooninya bening seperti embun.
Pada perbenihan cair, bakterinya akan lari ke permukaan yang menimbulkan selaput pada permukaan perbenihan dan sifat ini khas untuk Vibrio cholera. Vibrio cholera menimbulkan penyakit cholera asiatica. Masa inkubasi dari 5 jam sampai beberapa hari.
8) Vibrio El Tor
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Gotschlick tahun 905 di stasion Qarantina El Tor di Semenanjung Sinai (Mesir). Sifat bakteri ini sama dengan Vibrio cholera hanya pada agar darah bersifat haemolsis. Pada manusia menyebabkan penyakit muntah da diare, tetapi lebih ringan dibandingkan dengan cholera asiatica dan sering disebut paracholera (Entjang, 2003).
Berdasarkan pengamatan visual terhadap bakteri pathogen spesies Vibrio, maka bakteri ini dapat dibedakan fdberdasarkan warna, bentuk, dan ukuran koloni yang tumbuh pada media TCBS agar setelah masa inkubasi 24 - 48 jam pada suhu kamar (30°C). TCBS adalah media yang lebih dianjurkan untuk kultur tinja, dimana sebagian besar galur menghasilkan koloni-koloni yang berwarna biru-hijau (sukrosa negatif). (Jawetz, dkk. 2005). Dari hasil penelitian terhadap isolat bakteri Vibrio sp, ditemukan enam spesies bakteri patogen Vibrio sp, yaitu :1) Vibrio parahaemolyticus
Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri halofilik yang menyebabkan gastroenteritis akut sebagai akibat makan makanan seafood yang terkontaminasi seperti ikan mentah atau kerang.Setelah periode inkubasi selama 12 – 24 jam, terjadi mual dan muntah, kram perut, demam dan diare air dan darah.Lekosit pada tinja sering terlihat.Enteritis cenderung sembuh sendiri dalam 1-4 hari tanpa pengobatan, selain restorasi air dan keseimbangan elektrolit.Tidak ada enterotoksin yang diisolasi dari organisme.
2) Vibrio vulnificus
Vibrio vulnificus dapat menyebabkan infeksi luka parah, bekteremia, dan mungkin gastroenteritis.Bakteremia dengan infeksi yang tidak focus terjadi pada orang yang memakan tiram yang terinfeksi dan orang yang gemar minum alcohol atau berpenyakit hati. Luka bisa menjadi terinfeksi pada orang normal atau yang imunokompromistik yang berhubungan dengan air dimana bakteri terdapat. Proses infeksi seringkali terjadi dengan cepat, dengan perkembangan penyakit yang parah. Sekitar 50% pasien dengan bakteremia meninggal.(Jawetz, dkk. 2005).
3) Vibrio anguillarum
Mempunyai ciri-ciri warna putih–kekuning-kuningan, bulat, menonjol dan berkilau.Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa, laktosa, sellobiosa, galaktosa dan manitol positif.Sedangkan methyl red dan H2S negatif.
4) Vibrio alginolyticus.
Mempunyai ciri-ciri berwarna kuning, diameter 3-5 mm. Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, laktosa, dan manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, galaktosa negatif.
5) Vibrio salmonicida
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna bening, diameter < 1 mm, bulat, menonjol dan utuh. Karakteristik biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa positif.Sedangkan methyl red, H2S, laktosa, galaktosa, mannitol sellobiosa, fruktosa, bersifat negative.
6) Vibrio vulnificus.
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna biru sampai hijau, diameter 2-3 mm. Karakteristik biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, sellobiosa, fruktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan, laktosa bersifat negatif.
7) Vibrio cholera
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Berwarna kuning, datar, diameter 2-3 mm, warna media berubah menjadi kuning. Karakteristik fisika-biokimia adalah pewarnaan gram negatif, dan mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol positif.Sedangkan sellobiosa, fruktosa, bersifat negatif.
Vibrio cholera tumbuh baik pada agar tiosulfat-sitrat-empedu-sukrosa.pH optimumnya 7,8 – 8,2 (alkalis), bakteri ini cepat mati karena asam. Perbenihan khusus untuk bakteri ini adalah perbenihan Diedonne yang mempunyai pH 8,5 – 9,5. Perbenihan ini merupakan perbenihan selektif untuk bakteri ini karena dengan pH ini bakteri lain akan mati sedangkan Vibrio cholera tidak. Pada agar darah bersifat haemodigesti, mengeluarkan eksotoksin, dan pada media padat, kooninya bening seperti embun.
Pada perbenihan cair, bakterinya akan lari ke permukaan yang menimbulkan selaput pada permukaan perbenihan dan sifat ini khas untuk Vibrio cholera. Vibrio cholera menimbulkan penyakit cholera asiatica. Masa inkubasi dari 5 jam sampai beberapa hari.
8) Vibrio El Tor
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Gotschlick tahun 905 di stasion Qarantina El Tor di Semenanjung Sinai (Mesir). Sifat bakteri ini sama dengan Vibrio cholera hanya pada agar darah bersifat haemolsis. Pada manusia menyebabkan penyakit muntah da diare, tetapi lebih ringan dibandingkan dengan cholera asiatica dan sering disebut paracholera (Entjang, 2003).
Lanjutkan denganpencarian Di blog ini. http://susanblogs18.blogspot.com/
Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon