Tuesday, October 16, 2012

DIAGNOSA LABORATORIUM M. TUBERCULOSIS dan M. LEPRAE

a. Membuat sediaan langsung dari sputum
b. Atau dari specimen lainnya dan diwarnai Ziehl-Neelsen atau Kinyoun Gabbet.
c. Periksa dibawah mikroskop
d. Hasil :
- Kuman tahan asam; merah
- Kuman lainnya; biru muda
e. Tiap sediaan dari sputum harus diperiksa selama 15 menit (waktu ini dapat dirubah tergantung dari pengalaman pemeriksa) dan dimulai dari ujung kiri atas sampai ujung kanan bawah sediaan. Bila dalam waktu yang telah ditentukan ini tidak ditemukan kuman tahan asam, maka laporan : Kuman tahan asam negative.
f. Untuk keseragaman dalam melaporkan hasil pemeriksaan sediaan langsung yang positif, maka dipergunakan skala “ BRONKHOSRST “ (1934) untuk menyatakan jumlah kuman yang dibuat disediaan.

2. Penanaman atau kultur :

Media yang digunakan yaitu:
- Media Kudok
- Lowenstein-Jensen (L-J)
media Ogawa
3. Tes Biokimia TBC

Ø Katalase:
- Masukkan campuran H2O2 30 % dan Tween 80 dalam tabung Lowenstein-Jensen-Holm sama banyak hingga koloni-koloni tergenang.
- Tunggu selama 15 menit, bila positif tampak timbulnya gelembung udara.
Interprestasi Hasil:
· Positif: Kuman-kuman mungkin sekali sensitif terhadap INH
· Negatif: Kuman-kuman sudah pasti resisten terhadap INH dan mungkin kurang virulen bagi marmot dan manusia.

Ø Tes Peroksidase:
- Masukkan dalam tabung :
1ml penyangga asesat 0,2 mol pH 4, 0,2ml larutan katekol 2% dalam aquades, 0,1ml H2O2 0,3%.

- Masukkan koloni dan tunggu selama 10 menit.
Interprestasi Hasil:

· Positif : bila warna koloni berubah menjadi warna tengguli, artinya sama dengan tes katalase.
· Negatif: bila tidak terjadi perubahan warna koloni. (suganda, 2006)
II.6.2 DIAGNOSA LABORATORIUM M. LEPRAE

Sampai saat ini kuman kusta tidak dapat dibiakkan pada hewan, . lepra tidak dapat ditanam maka diagnosa laboratorium yang dapat ditegakkan hanyalah secara mokroskopis.

v Bahan pemeriksaan
v Sampel yang paling baik untuk diperiksa adalah jaringan kulit dari kuping telinga kanan dan kiri, serta bercak yang paling aktif pada kulit.

v Pengambilan jaringan kulit :

  1.  Bagian yang akan diambil, dibersihkan dengan kapas alkohol.
  2. Bagian tersebut dijepit diantara ibi jari dan jari telunjuk sedemikian kuat sehingga kulit kelihatan menjadi pucat, supaya kemungkinan perdarahan sedikit sekali.
  3. Dengan vaccin pen/lancet steril dibuat sayatan sepanjang ± 0,5 cm sedalam 2 mm.
  4.  Darah yang keluar pertama dibersihkan, kemudian sisa dan dan dasar luka dikorek dengan vaccin pen untuk mendapatkan bubur jaringan epidermis dan dermis.
v pembuatan preparat

v Pengecatan :
Dapat dilakukan pengecatan menurut Ziehl Nelson atau kinyoun gabbet, seperti yang dilakukan pada TBC.
v Pembacaan dan penilaian :

Pembacaan :
Dilihat ada tidaknya BTA, menggunakan mikroskop oculer 10 X dan objektif 100 X dengan perantara minyak imersi. BTA berwarna merah dengan berbagai bentuk :
Ø Solid : batang utuh
Ø Fragmented : batang putus-putus
Ø Granuler : batang berbagai menjadi titik-titik.
Ø Globus : batang berkelompok.
Ø Clumps :batang berkelompok dalam jumlah banyak.
Penilaian :
Negatif : tidak diketemukan BTA dalam 100 LP.
Positif 1 : diketemukan 1-10 BTA dalam 100 LP.
Positif 2 : diketemukan 1-10 BTA dalam 10 LP.
Positif 3 : diketemkan rata-rata 1-10 BTA per 1 LP.
Positif 4 : diketemukan lebih dari 10 BTA per 1 LP.
Positif 5 : diketemukan lebih dari 100 BTA per 1 LP.
Positif 6 : diketemukan lebih dari 1000 BTA per LP. (Soemarno, 2009)
 Kumpulan Tugas Bakteriologi

Kini Muncul Kotak Komentar Buat anda yang ingin mengemontari artikel Analisis Kesehatan. komentar langsung terbit Blog DeFollow...
EmoticonEmoticon