Monday, January 14, 2013

Apakah Sehat Menggunakan Tusuk Gigi ?

Tusuk gigi merupakan benda yang paling dicari setelah mengkonsumsi makanan yang berserat seperti sayur-sayuran dan daging. Benda kecil yang berfungsi untuk membersihkan sela-sela gigi ini memang sudah dikenal dari era prasejarah. Banyak bukti menunjukkan saat itu, manusia menggunakan ranting untuk membersihkan gigi. Pada era perunggu, menurut situs nucleartoothpicks.com, tusuk gigi dibuat lebih rapi dengan bahan logam, tapi prosesnya masih manual dan belum dikomersialkan.

Menurut drg. Citra Kusumasari, SpKG, tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan gigi sebelum ditemukannya sikat gigi. Seiring ditemukannya sikat gigi dan benang gigi, penggunaan tusuk gigi lambat laun mulai ditinggalkan, sebab penggunaan tusuk gigi memang kurang tepat bagi gusi. Bentuk tusuk gigi yang tidak sesuai dengan anatomis gusi dan gigi, justru akan menyebabkan luka dan perdarahan bagi gusi. Ditinjau dari kebersihannya, tusuk gigi yang tidak steril juga dapat menimbulkan infeksi pada rongga mulut.

Penggunaan tusuk gigi yang tidak tepat dapat melukai jaringan lunak sekitar gigi. Hal itu bisa menyebabkan peradangan pada jaringan lunak mukosa rongga mulut. Selain itu jarak interdental antar gigi sebelah menyebelah menjadi bertambah karena diameter ukuran tusuk gigi cukup besar. Iritasi dan trauma yang terjadi terus-menerus akibat penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan benjolan pada gingiva (gusi) yang dikenal dengan nama epulis.

Epulis fibromatosa merupakan epulis yang diakibatkan pemakaian tusuk gigi yang berlebihan dan tidak steril. Epulis ini mempunyai gambaran klinis benjolan bertangkai (terpisah dari jaringan lunak gingiva), lunak, berwarna pucat, sebenarnya tidak mudah berdarah, dan tidak sakit. Epulis ini dapat ditangani dengan eksisi (pemotongan) dan kuretage (kuret jaringan lunak). Epulis dapat kambuh jika kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan dan tidak steril tetap dilakukan.

Sebaiknya untuk mengambil sisa makanan pada gigi dan gusi lebih aman jika menggunakan sikat gigi. Dalam penggunaannya tentukanlah ukuran sikat gigi yang tepat. Jangan samapi salah memilih ukuran sikat karena pengunaan sikat gigi dengan ukuran yang terlalu keras dapat menyebabkan abrasi (pengikisan) pada gigi. Sedangkan ukuran yang terlalu soft, dapat menyebabkan pembersihan gigi menjadi kurang . Gunakanlah sikat gigi dengan arah yang tepat. Untuk gigi atas, arah menyikat satu arah dari atas ke bawah sedangkan untuk gigi bawah sikatlah satu arah dari bawah ke atas supaya kotoran yang sudah terambil tidak kembali. Selanjutnya sikatlah bidang oklusal gigi.

Selain itu, Anda dapat mengganti kebiasaan menggunakan tusuk gigi dengan benang gigi (dental floss). Ada 2 macam benang gigi, ada yang berupa gulungan, serta ada benang gigi yang disertai dengan pegangan untuk tangan. Cara penggunaan benang gigi yang berupa gulungan adalah dengan memotong benang sepanjang kurang lebih 15 cm, kemudian dililitkan di kedua jari telunjuk anda, lalu bersihkan sela-sela gigi Anda hingga ke sela gusi dengan gerakan berulang ke atas dan ke bawah. Begitu pula dengan benang gigi yang sudah ada pegangannya, akan lebih mudah penggunaannya, yaitu hanya dengan menggerakkan berulang ke atas dan ke bawah pada sela-sela gigi dan gusi anda.