BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kesehatan nasional menjelaskan
bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dalam sistem kesehatan
nasional.
Sehat adalah suatu keadaan yang optimal,
baik fisik, mental maupun sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan
bebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah hak dan investasi,
dan semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat
miskin. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan hak warga negara untuk tetap hidup sehat, dengan mengutamakan pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Dalam rangka memenuhi hak masyrakat miskin sebagaimana diamanatkan konstitusi dan undang-undang, pemerintah mulai puskesmas sebagai pelaku penyelenggaraan pelayanan kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warga negara. Salah satu bentuk upaya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yakni program kesehatan gratis.
Program kesehatan gratis merupakan
program yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat ataupun badan
swasta baik perusahaan maupun lembaga masyarakat untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara gratis, sehingga kesejahteraan masyarakat
dalam hal kesehatan semakin meningkat.
Sebagai salah satu program yang langsung
diberikan kepada masyarakat luas, maka kualitas pelayanan tetap harus
diperhatikan. Kualitas pelayanan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan bagi pemakai jasa pelayanan
terkait dengan ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien,
keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan atau
kesembuhan pada pasien.
Pelayanan terbaik terletak pada kualitas
yang ditunjukkan dari jasa yang dirasakan dan dinikmati secara langsung
oleh pelanggan (Kotler, 2005). Realitas yang ada, kualitas pelayanan
sebelum dan setelah ditetapkan dan diberlakukannya kesehatan gratis oleh
pemerintah kini telah menjadi polemik dalam masyarakat luas.
Dari percakapan yang dilakukan oleh
peneliti dengan beberapa pasien di puskesmas-puskesmas pada saat magang
diperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan yang didapatkan oleh
pasien pada saat berobat. Peneliti mendapat banyak perbedaan persepsi
tentang kualitas pelayanan di puskesmas sebelum dan setelah penetapan
program kesehatan gratis. Pemanfaatan program kesehatan gratis sebagai
sebuah program yang memiliki batasan-batasan dalam pengaplikasiannya
kepada masyarakat mendapat respon dan tingat kepuasan yang berbeda-beda
dari masyarakat.
Puskesmas merupakan ujung tombak
pelaksanaan pelayanan kesehatan di suatu daerah dan merupakan unit
organisasi yang bersifat menyeluruh dan terpadu paling dekat dengan
masyarakat. Peran dan fungsi puskesmas sangat strategis dalam
pembangunan kesehatan di indonesia. Puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal (Depkes RI, 2003).
Puskesmas Mandai sebagai salah satu
puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis berdasarkan
program pemerintah Sulawesi selatan telah melakukan berbagai upaya untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penetapan sistem dan
sarana prasana kesehatan terus dilakukan dalam memberikan kualitas yang
memuaskan pada masyarakat.
Kunjungan Poli Gigi Puskesmas Mandai
Kabupaten Maros Sebelum Penetapan Kesehatan Gratis pada bulan Januari
sampai dengan Juni 2008 sebanyak 1268 orang. Dan kunjungan Poli Gigi
Puskesmas Mandai Kabupaten Maros setelah penetapan kesehatan gratis pada
bulan Juli sampai dengan Desember 2008 sebanyak 1315 orang.
Dari penjelasan di atas maka diperoleh
jumlah kunjungan pada 6 bulan sebelum ditetapkan program kesehatan
gratis yakni bulan Januari – Juni 2008 dan jumlah kunjungan pada 6 bulan
setelah ditetapkan program kesehatan gratis yakni bulan Juli – Desember
2008 terjadi peningkatan sebesar 47 orang.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Tenaga Kesehatan Gigi Sebelum dan Sesudah ditetapkan Program Kesehatan Gratis di Puskesmas Mandai Kabupaten Maros”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tenaga kesehatan gigi di
Puskesmas Mandai Maros sebelum dan setelah ditetapkan program kesehatan
gratis mengingat persepsi masyarakat sebagai komsumen dalam pelayanan
kesehatan gratis ini berbeda-beda.
C. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, tentulah memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
- Menganilisis pengaruh kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan tenaga kesehatan gigi di Puskesmas Mandai Maros sebelum dan setelah ditetapkannya program kesehatan gratis.
- Menganalisis ada tidaknya pengaruh dimensi kualitas yaitu responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati), tengible (bukti langsung) terhadap kepuasan pasien.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan baik
dalam menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah,
mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan merupakan salah
satu syarat dalam mengikuti ujian akhir.
2. Bagi Pihak Puskesmas
- Memberikan sumbangan pemikiran dalam hubungannya dengan jasa kesehatan .
- Sebagai input atau bahan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan guna mencapai kepuasan pasien, sehingga dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil dalam mengukur kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Pihak Lain
- Sebagai sumbangsih untuk ilmu pengetahuan
- Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca kajian ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan.
- Sebagai evaluasi bagi pemerintah sebagai pelaksana program kesehatan gratis bagi masyarakat.