Tinea atau dermatofitosis adalah nama sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok jamur yang tumbuh di lapisan kulit mati (keratin). Dermatofit memiliki kemampuan memanfaatkan keratin sebagai sumber gizi karena memiliki kapasitas enzimatik yang unik (keratinase). Pertumbuhan tinea terbatas pada lapisan kulit mati, tetapi didukung oleh lingkungan setempat yang lembab dan hangat. Jamur ini telah berevolusi sehingga kelangsungan hidup dan penyebaran spesiesnya tergantung pada infeksi manusia atau hewan. Anda bisa mendapatkannya dengan menyentuh orang yang terinfeksi, dari permukaan lembab seperti lantai kamar mandi, atau bahkan dari binatang peliharaan.
Tinea sangat umum dan mempengaruhi bagian-bagian tubuh yang berbeda. Penamaan tinea mengikuti bagian tubuh yang terpengaruh, yaitu:
Infeksi dermatofit sangat umum di seluruh dunia. Beberapa jenis lebih umum daripada yang lain dengan tinea pedis yang paling umum pada orang dewasa dan tinea capitis yang paling umum pada anak-anak. Tinea unguium juga sangat umum terjadi, mempengaruhi sekitar 3% pria dan 1,5% wanita. Karena anatomi skrotum, tinea cruris jauh lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Gejala
Tinea cenderung membentuk ruam kemerahan atau kecoklatan yang berpola seperti cincin di sekeliling kulit normal. Infeksi ini biasanya tidak serius, tetapi dapat merusak penampilan dan membuat rasa gatal yang tidak nyaman. Jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi medis seperti HIV atau kanker, infeksi jamur mungkin lebih parah.
Gejala tinea tergantung pada daerah tubuh yang terkena:
Tinea barbae terbatas di wilayah janggut dan leher dan umumnya hanya menjangkiti pria remaja dan dewasa. Presentasi klinis tinea barbae termasuk inflamasi, plak dalam dan bercak dangkal tanpa peradangan yang menyerupai tinea corporis.
Dermatofitosis ini biasanya menyerang anak-anak usia 3-7 tahun, kebanyakan pada anak laki-laki. Selain menimbulkan bercak merah di kepala dan rasa gatal, tinea capitis dapat menyebabkan pengelupasan kulit kepala yang merontokkan rambut. Ada tiga jenis tinea capitis, yaitu:
Ectothrix yang merusak kutikula rambut. Rambut yang terinfeksi biasanya berpendar kuning cerah kehijauan di bawah sinar ultraviolet karena adanya fosfor.
Endothrix yang mengisi batang rambut dengan cabang (hifa) dan sporanya. Jenis ini tidak merusak kutikula rambut.
Favus yang menghasilkan kerak kuning dan kerontokan rambut.
Tinea corporis membentuk lesi kulit yang memiliki plak bersisik melingkar dengan tepi menonjol. Orang awam menyebutnya panu. Biasanya lesi menyebar pada kulit badan, lengan, dan kaki.
Tinea cruris membentuk ruam yang dimulai pada daerah selangkangan, terutama di lipatan antara bagian atas paha dan alat kelamin. Ruam ini gatal, memiliki perbatasan merah, dan bisa menyebar. Ruam seringkali menyebar ke bagian dalam kedua paha. Infeksi dapat menyebar ke kulit bagian lain dari tubuh (atau mungkin pertama kali dimulai pada daerah lain, seperti kaki).
Tinea feciei hanya menyerang wajah. Gejala tinea faciei termasuk bercak bulat kemerahan yang gatal dan terlihat menonjol dan kasar, memiliki batas bersisik dan mungkin tampak lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
Tinea manuum (tangan)
Tinea manuum biasanya bersamaan dengan tinea pedis dan hanya mempengaruhi satu tangan. Lesinya kemerahan dan menonjol.
Disebut juga penyakit kaki atlet (athelete’s foot), tinea pedis memengaruhi sela-sela jari kaki sehingga terasa gatal, terbakar dan pecah-pecah. Tanpa perawatan, kaki atlet bisa memburuk dan menyebabkan kulit mengelupas.
Infeksi jamur ini sering mempengaruhi kuku jempol kaki. Tinea unguium atau dermatofit onikomikosis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu yang non-invasif atau terbatas pada retakan/lubang pada permukaan kuku dan yang invasif menyerang dari pinggir kuku sampai ke seluruh lempeng kuku, menyebabkan penebalan dan perubahan warna kuku menjadi kekuningan. Onkolisis atau pemisahan kuku dari kuku sering terjadi.
Jamur kuku ini cenderung lebih umum pada orang yang memiliki kaki atlet untuk beberapa lama.
Diagnosis
Diagnosis tinea secara menyeluruh hanya dapat dilakukan oleh dokter kulit, yaitu dokter yang mengkhususkan diri dalam pengobatan kondisi medis, pembedahan, dan kosmetika rambut, kulit, dan kuku.
Pada dermatofitosis di kulit, dokter mengambil sampel dengan mengikis lesi jamur menggunakan pisau tumpul, pinset, atau kuret tulang. Pada dermatofitosis kuku, kuku harus dikupas dan dikerik menggunakan pisau bedah tumpul sampai mendapatkan runtuhan keratin kuku. Pemeriksaan mikroskopis atas spesimen kulit dan kuku tersebut dapat mengungkapkan hifa dan spora jamur yang menyebabkan infeksi.
Pengobatan
Pengobatan tinea bisa secara topikal, sistemik atau kombinasi keduanya. Pengobatan topikal adalah pengobatan pada bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan obat luar seperti salep dan krim. Pengobatan sistemik adalah pengobatan dari dalam tubuh melalui oral atau injeksi yang dampaknya ke seluruh bagian tubuh.
Jenis pengobatan tinea seringkali tergantung pada kondisi klinisnya. Sebagai contoh, lesi kulit tunggal mungkin cukup diobati dengan agen antijamur topikal. Namun, pengobatan topikal untuk infeksi kulit kepala dan kuku sering tidak efektif sehingga perlu pengobatan sistemik. Infeksi yang kronis atau luas biasanya juga membutuhkan terapi sistemik.
Anda dapat membeli obat topikal antijamur dari apotek, atau mendapatkannya melalui resep. Ada berbagai jenis dan merek yang tersedia, misalnya ketoconazole, miconazole, dan econazole. Oleskan krim pada area yang terinfeksi sampai beberapa hari atau minggu. Terapkan sesuai petunjuk, yang bervariasi antar krim yang berbeda. Untuk kulit yang sangat meradang, dokter mungkin meresepkan krim antijamur yang dikombinasi dengan krim steroid ringan. Steroid mengurangi peradangan dan dapat mengurangi gatal dan kemerahan dengan cepat. Namun, steroid tidak membunuh jamur sehingga tidak boleh digunakan sendirian. Obat anti jamur sistemik yang diambil secara oral hanya boleh Anda konsumsi dengan resep dokter.
Pencegahan
Orang meningkatkan risiko mendapatkan infeksi jamur ketika kulit mereka tetap basah untuk waktu yang lama. Jamur tumbuh dengan cepat di area yang hangat dan lembab. Pakaian, ubin kamar mandi, dan dek kolam renang adalah tempat umum bagi jamur untuk tumbuh.
Mandilah dua kali sehari. Cuci pangkal paha Anda dengan bersih, pastikan benar-benar kering setiap kali selesai mandi. Pengeringan mungkin adalah hal paling penting. Banyak orang mengenakan pakaian ketika pangkal paha belum cukup kering. Selangkangan basah adalah tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
Ganti pakaian setiap hari. Jamur dapat berkembang biak dalam bentuk serpihan kulit di pakaian kotor.
Jangan berbagi handuk dengan orang lain. Cucilah handuk dengan sering.
Jauhkan handuk Anda sendiri ketika Anda memiliki infeksi kulit jamur untuk mengurangi kesempatan menularkan jamur ke orang lain.
Jangan berjalan tanpa alas kaki di gym, kamar mandi, loker, kolam renang, atau kamar hotel. Jamur yang menyebabkan kaki atlet mungkin ada di lantai. Untuk melindungi kaki Anda, pakailah sandal kamar mandi atau sandal jepit.
Bila Anda berisiko tinggi terkena kaki atlet, taburkan bubuk anti-jamur pada kaki Anda dan di dalam sepatu.
Jangan memakai sepatu orang lain.
Cuci kaki Anda setiap hari dengan sabun, dan benar-benar keringkan kaki Anda.
Kenakan kaus kaki yang terbuat dari kain yang cepat kering atau menjaga kelembaban kulit. Jangan lupa untuk mengganti kaus kaki Anda setiap hari, dan cepat mengganti jika kaus kaki basah.
Tinea sangat umum dan mempengaruhi bagian-bagian tubuh yang berbeda. Penamaan tinea mengikuti bagian tubuh yang terpengaruh, yaitu:
Tinea barbae (jenggot)Kadang-kadang tinea juga diberi nama berbeda, misalnya tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Tinea nigra mempengaruhi telapak tangan atau telapak kaki yang menjadi coklat (pada kulit terang) atau hitam (pada kulit gelap)
Tinea capitis (kepala)
Tinea corporis (tubuh)
Tinea cruris (pangkal paha/selangkangan)
Tinea faciei (wajah)
Tinea manuum (tangan)
Tinea pedis (kaki)
Tinea unguium (kuku)
Infeksi dermatofit sangat umum di seluruh dunia. Beberapa jenis lebih umum daripada yang lain dengan tinea pedis yang paling umum pada orang dewasa dan tinea capitis yang paling umum pada anak-anak. Tinea unguium juga sangat umum terjadi, mempengaruhi sekitar 3% pria dan 1,5% wanita. Karena anatomi skrotum, tinea cruris jauh lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Gejala
Tinea cenderung membentuk ruam kemerahan atau kecoklatan yang berpola seperti cincin di sekeliling kulit normal. Infeksi ini biasanya tidak serius, tetapi dapat merusak penampilan dan membuat rasa gatal yang tidak nyaman. Jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena kondisi medis seperti HIV atau kanker, infeksi jamur mungkin lebih parah.
Gejala tinea tergantung pada daerah tubuh yang terkena:
Tinea barbae (jenggot)
Tinea barbae terbatas di wilayah janggut dan leher dan umumnya hanya menjangkiti pria remaja dan dewasa. Presentasi klinis tinea barbae termasuk inflamasi, plak dalam dan bercak dangkal tanpa peradangan yang menyerupai tinea corporis.
Tinea capitis (kepala)
Dermatofitosis ini biasanya menyerang anak-anak usia 3-7 tahun, kebanyakan pada anak laki-laki. Selain menimbulkan bercak merah di kepala dan rasa gatal, tinea capitis dapat menyebabkan pengelupasan kulit kepala yang merontokkan rambut. Ada tiga jenis tinea capitis, yaitu:
Ectothrix yang merusak kutikula rambut. Rambut yang terinfeksi biasanya berpendar kuning cerah kehijauan di bawah sinar ultraviolet karena adanya fosfor.
Endothrix yang mengisi batang rambut dengan cabang (hifa) dan sporanya. Jenis ini tidak merusak kutikula rambut.
Favus yang menghasilkan kerak kuning dan kerontokan rambut.
Tinea corporis (tubuh)
Tinea corporis membentuk lesi kulit yang memiliki plak bersisik melingkar dengan tepi menonjol. Orang awam menyebutnya panu. Biasanya lesi menyebar pada kulit badan, lengan, dan kaki.
Tinea cruris (pangkal paha/selangkangan)
Tinea cruris membentuk ruam yang dimulai pada daerah selangkangan, terutama di lipatan antara bagian atas paha dan alat kelamin. Ruam ini gatal, memiliki perbatasan merah, dan bisa menyebar. Ruam seringkali menyebar ke bagian dalam kedua paha. Infeksi dapat menyebar ke kulit bagian lain dari tubuh (atau mungkin pertama kali dimulai pada daerah lain, seperti kaki).
Tinea faciei (wajah)
Tinea feciei hanya menyerang wajah. Gejala tinea faciei termasuk bercak bulat kemerahan yang gatal dan terlihat menonjol dan kasar, memiliki batas bersisik dan mungkin tampak lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
Tinea manuum (tangan)
Tinea manuum biasanya bersamaan dengan tinea pedis dan hanya mempengaruhi satu tangan. Lesinya kemerahan dan menonjol.
Tinea pedis (kaki)
Disebut juga penyakit kaki atlet (athelete’s foot), tinea pedis memengaruhi sela-sela jari kaki sehingga terasa gatal, terbakar dan pecah-pecah. Tanpa perawatan, kaki atlet bisa memburuk dan menyebabkan kulit mengelupas.
Tinea unguium (kuku)
Infeksi jamur ini sering mempengaruhi kuku jempol kaki. Tinea unguium atau dermatofit onikomikosis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu yang non-invasif atau terbatas pada retakan/lubang pada permukaan kuku dan yang invasif menyerang dari pinggir kuku sampai ke seluruh lempeng kuku, menyebabkan penebalan dan perubahan warna kuku menjadi kekuningan. Onkolisis atau pemisahan kuku dari kuku sering terjadi.
Jamur kuku ini cenderung lebih umum pada orang yang memiliki kaki atlet untuk beberapa lama.
Diagnosis
Diagnosis tinea secara menyeluruh hanya dapat dilakukan oleh dokter kulit, yaitu dokter yang mengkhususkan diri dalam pengobatan kondisi medis, pembedahan, dan kosmetika rambut, kulit, dan kuku.
Pada dermatofitosis di kulit, dokter mengambil sampel dengan mengikis lesi jamur menggunakan pisau tumpul, pinset, atau kuret tulang. Pada dermatofitosis kuku, kuku harus dikupas dan dikerik menggunakan pisau bedah tumpul sampai mendapatkan runtuhan keratin kuku. Pemeriksaan mikroskopis atas spesimen kulit dan kuku tersebut dapat mengungkapkan hifa dan spora jamur yang menyebabkan infeksi.
Pengobatan
Pengobatan tinea bisa secara topikal, sistemik atau kombinasi keduanya. Pengobatan topikal adalah pengobatan pada bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan obat luar seperti salep dan krim. Pengobatan sistemik adalah pengobatan dari dalam tubuh melalui oral atau injeksi yang dampaknya ke seluruh bagian tubuh.
Jenis pengobatan tinea seringkali tergantung pada kondisi klinisnya. Sebagai contoh, lesi kulit tunggal mungkin cukup diobati dengan agen antijamur topikal. Namun, pengobatan topikal untuk infeksi kulit kepala dan kuku sering tidak efektif sehingga perlu pengobatan sistemik. Infeksi yang kronis atau luas biasanya juga membutuhkan terapi sistemik.
Anda dapat membeli obat topikal antijamur dari apotek, atau mendapatkannya melalui resep. Ada berbagai jenis dan merek yang tersedia, misalnya ketoconazole, miconazole, dan econazole. Oleskan krim pada area yang terinfeksi sampai beberapa hari atau minggu. Terapkan sesuai petunjuk, yang bervariasi antar krim yang berbeda. Untuk kulit yang sangat meradang, dokter mungkin meresepkan krim antijamur yang dikombinasi dengan krim steroid ringan. Steroid mengurangi peradangan dan dapat mengurangi gatal dan kemerahan dengan cepat. Namun, steroid tidak membunuh jamur sehingga tidak boleh digunakan sendirian. Obat anti jamur sistemik yang diambil secara oral hanya boleh Anda konsumsi dengan resep dokter.
Pencegahan
Orang meningkatkan risiko mendapatkan infeksi jamur ketika kulit mereka tetap basah untuk waktu yang lama. Jamur tumbuh dengan cepat di area yang hangat dan lembab. Pakaian, ubin kamar mandi, dan dek kolam renang adalah tempat umum bagi jamur untuk tumbuh.
Mandilah dua kali sehari. Cuci pangkal paha Anda dengan bersih, pastikan benar-benar kering setiap kali selesai mandi. Pengeringan mungkin adalah hal paling penting. Banyak orang mengenakan pakaian ketika pangkal paha belum cukup kering. Selangkangan basah adalah tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
Ganti pakaian setiap hari. Jamur dapat berkembang biak dalam bentuk serpihan kulit di pakaian kotor.
Jangan berbagi handuk dengan orang lain. Cucilah handuk dengan sering.
Jauhkan handuk Anda sendiri ketika Anda memiliki infeksi kulit jamur untuk mengurangi kesempatan menularkan jamur ke orang lain.
Jangan berjalan tanpa alas kaki di gym, kamar mandi, loker, kolam renang, atau kamar hotel. Jamur yang menyebabkan kaki atlet mungkin ada di lantai. Untuk melindungi kaki Anda, pakailah sandal kamar mandi atau sandal jepit.
Bila Anda berisiko tinggi terkena kaki atlet, taburkan bubuk anti-jamur pada kaki Anda dan di dalam sepatu.
Jangan memakai sepatu orang lain.
Cuci kaki Anda setiap hari dengan sabun, dan benar-benar keringkan kaki Anda.
Kenakan kaus kaki yang terbuat dari kain yang cepat kering atau menjaga kelembaban kulit. Jangan lupa untuk mengganti kaus kaki Anda setiap hari, dan cepat mengganti jika kaus kaki basah.