Tuesday, November 24, 2009

Patofisiologi INTUSUSSEPSI PADA ANAK

Latar belakang :
Intussepsi adalah prolapsnya dari salah satu bagian dari usus ke dalam segmen yang bersebelahan. Ba Enema bisa mengurangi intususepsi pada kira-kira 75 % kasus.

Patofisiologi :
Intusussepsi biasanya muncul pada ilium terminal (ileo colic). Bagian proximal dari usus (intususeptum) masuk kedalam usus distal yang bersebelahan (intussuscipiens).
Mensenterium dari Intusussepsi tertekan dan terjadi pembengkakan pada dinding usus yang mengarah kesuatu obstruksi. Vena dan mukosa dari usus mengalami iskemia dan menyebabkan perdarahan serta berakhir dengan gambaran klasik berupa jeli merah pada tinja . Kebanyakan kasus (90 %) penyebabnya adalah idiopatik, tanpa lesi yang bisa diidentifikasi sebagai penyebab utama atau apeks patologik dari intusussepsi.

Frekuensi :
Di AS. Intusussepsi adalah penyebab utama dari obstruksi usus pada orang yang berumur 3 bulan sampai dengan 6 bulan. Insidensnya adalah 1-4 setiap seribu kelahiran.

Morbiditas/Mortalitas :
Kebanyakan Pasien sembuh apabila diobati dalam 24 jam
 Apabila diterapi mortalitasnya 1 – 3 %. Tetapi bila dibiarkan tanpa dirawat akan mengakibatkan kefatalan dalam 2 – 5 hari.
 Kekambuhan pada pasien yang diobservasi 3 – 11 % dari seluruh kasus. Kebanyakan kekambuhan ini melibatkan intusussepsi yang telah direduksi dengan Ba Enema.

Jenis kelamin :
 Kebanyakan pria lebih sering dari pada wanita (3 : 1)
 Dengan usia yang makin lanjut perubahan jenis kelamin menjadi lebih berbeda. Pasien yang lebih daripada 4 tahun perbandingan laki-laki dengan wanita 8 : 1

Usia :
Intusussepsi kebanyakan pada anak bayi dengan usia 3 – 12 bulan dengan rata-rata usia 7 – 8 bulan
 2/3 dari dari kasus terjadi sebelum pasien berusia 1 tahun
 Intusussepsi jarang pada usia dibawah 3 bulan dan menjadi jarang pada usia lebih dari 36 bulan.

Sejarah :
 Gambaran yang khas adalah bayi laki-laki yang dahulunya sehat berusia 6 – 12 bulan tiba-tiba mendapat serangan nyeri pada perut dan disertai dengan muntah.
 Nyeri terjadi setiap 10-20 menit .
 Pertama sekali buang air besar diare dan diikuti dengan muntah serta dalam 12 - 24 jam keluar darah atau lendir dari rectal.
 Dalam tahap awal pasien kelihatan sakit pada perut.
 Letargi adalah gambaran awal yang sangat dominan, walau bagaimanapun proses ini berlanjut terus.
 Trias klasiknya adalah nyeri pada perut, muntah, dan buang air besar disertai darah atau lendir. Ini terjadi hanya pada 21 % kasus.

Pemeriksaan Fisik
 Biasanya perut lembut tetapi kadang-kadang dapat terjadi distensi dan mengeras
 Massa dapat diraba pada kuadran atas kanan
 Berak darah dan lendir dapat dijumpai pada 50 % kasus.
 Kebanyakan pasien 75 % tanpa tinja berdarah dan pada test tinja dijumpai perdarahan yang samar.
 Demam adalah gambaran terakhir yang dijumpai dan diduga disebabkan oleh sepsis dari usus.

Penyebab :
Kebanyakan penyebabnya adalah Idiopatik. Pada bayi dan pasien yang berumur dari 3 tahun dapat disebabkan :
 Faktor Predisposisi
- Penyakit pada saluran pernapasan atas.
- Diare
- Henoch – Schonlein purpura
- Cystic Fibrosis
- Pemasangan NGT yang terlalu lama

 Proses yang mengakibatkan terjadinya titik lemah
o Meckel diverticulum
o Polip Intestinal (Peutz – Jeghers syndrome, familial Polyposis coli. Juvenila polyposis)
o Lymphosarcoma intertinal
o Trauma tumpul abdomen dengan hematom pada usus atau mesenterium.
o Hemangioma
o Benda asing
o Henoch – Schonlein purpura (hematom pada usus halus yang disebabkan oleh intusussepsi pada usus halus).

Masalah lain yang perlu diwaspadai :
- Adhesive band
- Volvulus
- Meckel diverticulum
- Proses lain yang menyebabkan sakit pada perut atau perdarahan pada gastro intestinal
- Mensenteric adenitis

Studi laboratorium
- Diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya demam, dehidrasi atau pasien yang tidak stabil

Pemeriksaan Imaging :
 Jika disangka intusussepsi dilakukan pemeriksaan Ba Enema dengan cepat. Kontra indikasi pada pasien yang jelas dengan tanda – tanda akut abdomen (tanda peritonitis atau pada pasien-pasien yang tidak stabil).
 Foto Polos Abdomen dapat normal pada awal penyakit atau dapat menunjukkan perforasi dari obstruksi, atau gambaran masa dari intusussepsi disebelah kanan.
 USG dapat mendiagnosa intusussepsi

Perawatan di Ruang Gawat Darurat :
 Pemberian cairan untuk rehidrasi dan stabilisasi diperlukan
 Ba Enema diperlukan untuk diagnostik pada 95 % kasus intusussepsi. Dapat sebagai terapi pada kasus yang kurang dari 24 jam
Perawatan pasien lebih jauh lagi :
 Konsultasi pada bagian bedah, karena lebih dari 10% pasien dengan gambaran radiologi menunjukkan gambaran reduksi yang berhasil, kembali berulang dalam 24 jam pertama.

Komplikasi
 Perdarahan usus
 Perforasi usus dan nekrosis
 Shock dan sepsis
 Recurence

Prognosa :
Prognosa baik apabila didiagnosis dan diobatai dengan cepat. Kalau tidak komplikasi dapat terjadi