Wednesday, November 28, 2012

MAKALAH PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN ALAT STERILISASI

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN ALAT STERILISASI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (soetarto, dkk). Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yabg tidak diinginkan.
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara pengenalan alat dan bahan ini adalah untuk mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di laboratorium mikrobiologi, cara penggunaan yang benar serta fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut.
II. METODE
A.Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat yang ada di laboratorium mikrobiologi untuk ditulis spesifikasi dan fungsinya. Alat-alat tersebut adalah : alat inokulasi bermata, jarum enten, jarum inokulasi, drigalski, spatula, pipet tetes, pisau skalpel, cawan petridisk, lampu hunsen, tabung reaksi,
labu ukur, pipet ukur, pipet gondok, tabung smith, pipet pump, propipet, disc staining, cawan porselen, botol timbang, tabung durham, seitz filter, mortar, pipet tip, gelas ukur, eksikator, coloni counter, super mixer, water bath, spektrofotometer, shaker, PH meter, sentrifuse, vortex, sentrifuse manual, dispenser, alat fermentasi, kompor listrik, neraca semikasar manual, rak pengecatan, autoclave, hot air, inkubator dan laminar air flow.
B. Cara Kerja
Semua alat tersebut dicatat fungsinya masing-masing. Selain itu, dicatat pula spesifikasi beberapa jenis alat yang dianggap perlu.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. alat sterilisasi dan alat laboratorium di lab. mikrobiologi
No
Nama Alat
Spesifikasi
Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Alat inokulasi
Jarum enten
Jarum inokulasi
Drigalski
Spatula
Pipet tetes
Pisau skalpel
Cawan petridisk
Lampu hunsen
Tabung reaksi
Labu ukur
Pipet ukur
Pipet gondok
Tabung smith
Pipet pump
Disc staining
Cawan porselen
Botol timbang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Menginokulasi bakteri
Melihat hifa-hifa jamur, khusus untuk fungi
Membuat kultur dengan metode tusukan
Membuat kultur dengan metode surface plate
Mengambil bahan
Mengambil bahan larutan dalam jumlah kecil
Untuk membedah
Sebagai wadah medium
Memanaskan bahan
Wadah medium pertumbuhan
Media pengenceran
Memindah larutan dalam jumlah tertentu
Mengambil larutan dalam jumlah tertentu
Uji kualitas air atau fermentasi
Mengambil larutan
Pewarnaan sel mikrobia
Uji biokimia
Menimbang berat kering
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Tabung durham
Seitz filter
Mortar
Pipet tip
Gelas ukur
Eksikator
Coloni counter
Super mixer
Water bath
Spektrofotometer 20D+
Shaker
PH meter
Sentrifuse
Vortex
Sentrifuse manual
Dispenser
Alat fermentasi
Kompor listrik
Neraca semi analitik manual
Rak pengecatan
Otoklaf
Hot air
Inkubator
Laminar air flow
-
-
-
-
-
-
Bahan plastik
Bahan plastik
Bahan aluminium
Bahan plastik
Merek VRN 200, bahan plastik
Bahan plastik
Merek Hermle
Merek maxi mix II, bahan plastik
Bahan plastik,
10000 rpm
Bahan aluminium
Merek omega, bahan aluminium
Bahan aluminium
Bahan besi
Bahan kayu
Bahan besi
Merek Shimadzu
Merek memmert
Bahan Besi, kayu
bahan
Indikator fermentasi
Sterilisasi bahan yang tidak tahan panas
Menghaluskan bahan
Bagian pipet mikro untuk mengambil bahan dalam mikro liter
Tempat meletakkan dan mengukur bahan cair
Mengeringkan bahan
Menghitung koloni bakteri
Menghomogenisasi larutan
Menyimpan medium yang masih digunakan
Mengukur pertumbuhan
Bakteri
Mengaduk larutan dalam erlenmeyer
Mengukur PH bahan
Memisahkan senyawa berdasar B.J
Mencampur bahan
Pemisah khamir
Pengenceran
Fermentasi
Memanaskan bahan
Menimbang bahan
Meletakkan gelas objek saat mengecat
Sterilisasi alat tahan panas dan tekanan
Sterilisasi alat yang tahan panas
Inkubasi bakteri
Membentuk udara steril dan tetap bersih
B. Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi dan spesifikasi setiap alat yang ada di laboratorium mikrobiologi. Jumlah alat yang ada di laboratorium mikrobiologi berjumlah sekitar 42 alat. Alat-alat ini terdiri dari alat sterilisasi, alat isolasi, dan alat inokulasi mikrobia.
Alat yang terdapat di ruangan laboratorium seperti eksikator, spektrofotometer, autoclave, hot air, laminar air flow, neraca semianalitik manual, rak pengecatan, coloni counter, shaker, spektrofotometer, shaker, dan dispenser. Sedangkan alat-alat sterilisasi yang terdapat di laboratorium mikrobiologi seperti autoclave, laminar air flow, hot air, dan seitz filter.
Tabung smith yang ada di lab terbagi menjadi dua bentuk, tabung smith berkaki dan tabung smith tanpa kaki, fungsi tabung smith adalah untuk menguji kualitas air dan uji fermentasi. Kebanyakan orang sering menggunakan tabung smith berkaki karena lebih mudah pemakaiannya.
Tabung durham memiliki bentuk yang sama seperti tabung reaksi, tapi di dalamnya terdapat tambahan tabung kecil. Fungsi tabung ini adalah sebagai indikator terjadinya fermentasi. Fermentasi terjadi jika gelembung-gelembung udara muncul pada bagian tabung kecil di dalam tabung durham.
Alat lain yang penting diketahui adalah laminar air flow. Rangkaian alat ini terletak khusus dalam satu ruang yang disebut ruang steril. Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara ditempat kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikrobia dapat dilakukan di sekitar laminar air flow. Fungsi lain adalah ketika menggunakan alat-alat yang sudah disterilisasikan, sehingga untuk mencegah timbulnya kontaminasi tidak perlu menggunakan pemanasan dari lampu spritus ataupun lampu hunsen.
IV. KESIMPULAN
Dari acara praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat mempunyai fungsi dan spesifikasi yang berbeda tergantung jenis alatnya. Namun ada juga alat-alat yang sama sehingga fungsinya juga sama, hanya saja sepesifikasi dari dua alat yang sama tersebut berbeda.
.VI. DAFTAR PUSTAKA
Nuryono , Tahir. I, dan Pranowo, D. 2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik Untuk Fakultas-Fakultas NonMIPA. Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UGM , Yogyakarta
Plummer, D. T., 1987. An Introduction to Practical Biochemistry. Tata Mc-Graw Hill Publishing Company LTD, Bombay- New Delhi
Soetarto, E.S., Suharni. T.T, Nastiti. S.Y dan Sembiring, L. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Fakultas Biologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Umbreit, W.W.1960. Aplied Microbiology. Academic Press. London
VI. LAMPIRAN