Friday, November 23, 2012

Makalah Mempelajari penggunaan mikroskop monokuler

Tujuan : Mempelajari penggunaan  mikroskop monokuler
Makalah mikroskop monokuler
Cara kerja :
A. Menyimpan mikroskop
1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya.
2. peganglah mikroskop itu dengan erat pada lengannya (bagian yang melengkung ) dengan satu tangan, sedang tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop.
3. letakan mikroskop dengan hati-hati di atas meja.
B. Pengenalan bagian-bagian mikroskop
Sebelum melanjutkan praktikum, Keterangan dan fungsi dari bagian-bagian mikroskop sudah harus difahami benar.
C. Langkah-langkah pertama
1. Naikanlah tabung dengan menggunakan pengatur kasar, sehingga obyektif tidak membentur meja apabila revolver diputar.
2. Putarlah revolver sehingga obyektif lemah ( yang paling pendek ukurannya) diitempatkan langsung dibawah okuler.
3. Aturlah letak cermin sehingga cahaya terpantul melalui lubang pada meja obyek dan pilihlah cahaya yang paling terang (jika menyilaukan, kecilkan diafragma).
D. Mempersiapkan preparat
1. Kita gunting satu huruf a dari surat kabar
2. Letakan guntingan huruf a ini di tengah gelas obyek.
3. Teteskan air di atas kertas dan usahakan agar disekitar potongan kertas itu terdapat air.
4. Tutup dengan gelas penutup
Untuk mendapatkan preparat yang baik dapat dilakukan cara sbb :
Pegang gelas penutup dengan membentuk sudut 45o dengan gelas obyek.
Setelah itu kenakanlah tepi bawahnya pada gelas gelas obyek sehingga permukaannya menyentuh tetes air. Kemudian perlahan-lahan direbahkan, sehingga gelas penutup terletak di atas gelas obyek. Kalau teryata masih terdapat gelembung-gelembung udara diantara gelas penutup dan gelas obyek, maka pekerjaan ini harus diulang. Gelembung-gelembung udara akan menyesuaikan pengamatan.
E. Mengatur fokus mikroskop
1. Naikan tabung mikroskop dengan menggunakan pengatur kasar, sehingga jarak antara obyektif lemah dan permukaan meja obyek kira-kira 2 cm.
2. Tempatkanlah preparat dimeja obyek, sehingga potongan huruf a terletak ditengah lubang meja mikroskop.
3. Sambil mengamati mikroskop dari samping, turunkanlah tabung mikroskop dengan menggunakan pengatur kasar dengan hati-hati sehingga jarak antara ujung obyektif dengan gelas penutup kir-kira hanya 1 mm.
Jagalah agar obyektif tidak menyentuh gelas penutup.
4. Lihatlah melalui okuler dan dengan perlahan-lahan naikan tabung, sehingga huruf di atas kertas nampak
Jika setelah tabung dinaikan lebih dari 1 cm, huruf tadi masih juga tidak nampak, berarti fokus mikroskop sudah terlewat. Apabila hal ini terjadi, ulangi lagi cara kerja no 3.
5. Setelah bayangan huruf nampak, putarlah pengatur halus untuk mendapatkan fokus mikroskop yang sebaik-baiknya.
Selain itu bayangan huruf dapat diperjelasdengan mengatur diafragma.
Pertanyaan
1. Bandingkan letak bayangan dengan letak huruf dalam prepat, yaitu obyek yang diamati.
Letak bayangan sama atu terbalik ?
2. Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah prepat dari kananke kiri.
Kearah mana bayngan bergeser ?
3. Geserlah prepat ke depan.
Kearah mana bayangan bergerak ?
4. kini putarlah revolver sehingga obyektif sedang ( yang lebih panjang ) terletak dibawah okuler. Sewaktu mengerjakan ini jangalah agar obyektif kuat ini tidak menyentuh gelas penutup. Jika hal ini terjadi saudara harus mengulang mengulang seluruh urutan prosedur, dimulai dengan mencari fokus obyektif lemah.
Dengan pengantian obyektif lemah dengan obyektif sedang mengubah bidang penglihatan menjadi lebih luas atau lebih sempit ?
5. Apakah penggantian obyektif mengubah letak bayangan ?
6. Bayangan terlihat lebih terang atau lebih gelap ?
F. Pembesaran
Dalam menggunakan mikroskop sangatlah penting mengetahui beberapa kali alat ini membesarkan obyek yang diamati. Pada setiap obyektif dan okuler tertera bilangan yang menunjukan berapa kali daya pembesaranya.
Misalnya bilangan pada okuler ialah 5 x sedang pada obyektif 12 x, maka pembesaran seluruhnya adalah 5 x 12 atau 60 kali.
Ini berarti bayangan yang terlihat dari okuler akan 60 kali lebih panjang dan lebih besar daripada bayangan yang terlihat oleh mata biasa dari jarak 25,4 cm.
7. Hitung daya perbesaran mikroskop saudara bila digunakan obyektif lemah ?
8. Hitung juga bila digunakan obyektif kuat ?
G. Pengukuran dengan mikroskop
Satuan ukuran mikroskopis yang digunakan biasanya adalah mikron ( 1 mikron = 10-3 mm ).
Ukuran bidang penglihatan dapat ditentukan sebagai berikut:
Letakan sebuah penggaris plastik(tembus cahaya) dengan skala milimeter di atas meja obyek. Usahaknlah untuk mendapatkan bayangan yang jelas dari pembagian skala milimeter di atas penggaris menggunakan obyektif lemah.
9. Berapa milimeter diameter bidang penglihatan mikroskop saudara dengan obyektif lemah ?
10. Berapa panjang diameter tadi dalam mikron ?
11. Berapa panjang diameter bidang penglihatan dengan obyektif kuat ?
Cara menghitung :
Mula-mula tentukanlah hasil bagi angka pembesaran obyektif kuat oleh pembesaran obyektif lemah. Maka diameter bidang penglihatan obyektif lemah dibagi dengan hasil tadi.
H. Pemeliharaan mikroskop
1. Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam keadaan tegak.
Pada akhir praktikum, ushakanlah agar obyektif lemah terdapat dibawah okuler.
2. Kembalikanlah mikroskop kedalam tempat penyimpanannya/ kotak.
3. Bersihkan semua gelas obyek, gelas penutup dan meja praktikum.

Pada umumnya orang tidak mampu memisahkan 2 obyek yang jaraknya kurang dari 0,1 mm. Dengan menggunakan mikroskop, maka terbukalah kemungkinan untuk membedakan 2 buah obyek yang letaknya sangat berdekatan, yang dengan mata biasa seakan-akan kelihatan hanya 1 obyek saja.
Kesimpulan ;
Jadi sebuah mikroskop sebenarnya melakukan dua hal yang penting, yaitu :
1. Membesarkan bayngan obyek.
2. mempertinggi daya pisah mata.

Cara menggunakan mikroskop dengan pembesaran kuat ( 1000 x )
1. Letakan prepat diatas meja obyek
2. Lakukan cara kerja bagian E sampai no 5
3. Putar revolver sehingga tidak ada obyektif yang terletak tepat dibawah okuler.
4. Tetesi prepat dengan minyak omersi.
5. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan pembesaran paling kuat terletak dibawah okuler ( sampai antara lensa obyektif dengan gelas benda/ gelas penutup tertutup oleh minyak omersi ).
6. Sambil melihat melalui okuler, putarlah mikrometer sampai didapatkan bayangan yang jelas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan meindah-mindahkan bagian dari mikroskop, terutama lensa obyektif dan lensa okuler.
2. Jika akan membersihkan lensa gunakan kertas lensa atau kertas yang halus.
3. Untuk membersihkan lensa yang terkena minyak omersi, gunakan xylol dan kertas tissue yang halus. Setelah itu bersihkan lagi dengan kertas tissue yang kering.
4. untukmengamati prepat yang basah / cairan, prepat harus ditutup gelas penutup.
5. untuk melihat melalui mikroskop, usahakan agar kedua belah mata terbuka.
6. tempat penyimpanan mikroskop harus kering dan bebas dari debu.
Definisi mikroskop :
Merupakan alat (instrumen) optik, yang terdiri 1 lensa atau kombinasi beberapa lensa yang berfungsi untuk memperperbesar atau memperjelas bayangan dari obyek/ benda yang sangat kecil.
Mikroskop terdidi 2 bagian :
1. Bagian mekanik :
Tubus, revolver, meja obyek, pengatur halus (mikrometer), dan pengatur kasar (makrometer).
2. Bagian optik :
Lensa okuler, lensa obyektif, kondensor, cermin, dan diafragma.
  • Fungsi-fungsi bagian mikroskop yang penting :
1. Lensa obyektif :
- Merupakan sistem lensa yang paling dekat dengan spesimen/ obyek/ benda.
- Lensa yang paling penting : karena dapat membentuk bayangan nyata.
Fungsi:
a. Mengumpulkan berkas-berkas sinar yang masuk.
b. Menyatukan sinar pada suatu titik bayangan.
c. Memperbesar bayangan dan membentuk bayangan nyatadari prepat/ benda.
Sekarang, penggantian obyektif bersifat parfocel ( tanpa harus difokus sendiri ) sehingga jarak antara spesimen dengan daerah bayangan secara optik maupun mekanik selalu sama, tanpa harus menaikan/ menurunkan tubus.
2. Lensa okuler :
Merupakan sistem lensa yang dekat dengan mata.
Fungsi :
a. Memperbesar bayngan nyata dari obyek yang dibentuk oleh lensa obyektif.
b. Mengurangi penyimpangan sinar/ memperkecil kesalahan dari lensa obyektif.
c. Membentuk bayngan semu (terbalik) dari obyek sehingga bayangan yang tampak oleh mata merupakan hasil perbesaran 2 sistim.
3. Kondensor :
Terletak antara cermin 1 obyek.
Funsi : Mengaturintensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
a. Susunan lensa-lensa : untuk mengumpulkan sinar-sinar yang belum masuk ke dalam mikroskop.
b. Diafragma : untuk mengetahui sinar-sinar tepi yang masuk ke dalam mikroskop
Makin kuat pembesaran, diafragma dibuka semakin lebar.
4. Cermin :
Fungsi : Untuk menangkap sinar dan memantulkannya melalui pada meja obyek lensa obyektif lensa okuler
5. Makrometer (pengatur kasar)
Fungsi : menaikan dan menurunkan tabung mikroskop untuk mendapatkan fokus sejelas-jelasnya.
6. Meja obyek :
Fungsi : Untuk meletakan obyek (prepat)
7. Revolver :
Fungsi : untuk tempat lensa obyektif.
Perbesaran yang bisa digunakan :
a. Pebesaran lemah : okuler (10 ) dan obyektif (10 ) 100
b. Pebesaran sedang : okuler (10 ) dan obyektif ( 40 ) 400
c. Pebesaran : okuler (10 ) dan obyektif (100 ) 1000
pada permbesaran kuat :
menggunakan minyak emersil (oil immersion) pada lensa obyektif/ preparat. Yang berfungsi untuk mengurangi pembiasan sinar yang masuk (supaya sinar tidak menyebar).
Catatan : semakin besar/ kuat perbesaran, maka letak lensa obyektif makin dekat dengan benda, kondensor dinaikan.

Kesimpulan :
Mikroskop memiliki 2 peranan penting :
1. memperbesar bayangan obyek.
2. mempertinggi daya pisah mata kita.
Daya pisah : kemampuan suatu mikroskop ( lensa obyektif) untuk memisahkan 2 buah titik yang sangat dekat (± < 0,1 mm)
MIKROSKOP

Hubungan antara jarak kerja lensa obyektif dengan pengaturan diafragma.
- makin panjang jarak kerja. Makin kecil membukanya diafragma

Pembentukan bayngan oleh lensa obyektif dan okuler pada mikroskop :

Kondensor
Tidak semua berkas sinar mengenai benda sehingga benda tidak tampak